NASIONAL

Terpopuler: Perkiraan Biaya Relawan Jokowi ke IKN hingga Celah Izin Aborsi

Biaya mengajak 500 relawan Jokowi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diperkirakan mencapai 2,3-5,5 miliar rupiah.

AUTHOR / Hoirunnisa, Heru Haetami

EDITOR / Sindu

Terpopuler: Perkiraan Biaya Relawan Jokowi ke IKN hingga Celah Izin Aborsi
Ilustrasi: Presiden Jokowi menyapa relawan dalam konser Satu Komando Satu Lidi di Surabaya, Minggu, 21 Agustus 2022. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Perkiraan biaya 500 relawan Jokowi ke IKN, celah aturan aborsi, dan dorongan alokasi anggaran untuk akses pendidikan dasar, jadi tiga artikel terpopuler di KBR.id sepanjang Kamis, 01 Agustus 2024.

Artikel terpopuler pertama ialah soal biaya mengajak 500 relawan Jokowi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diperkirakan mencapai 2,3-5,5 miliar rupiah.

Perkiraan itu diperoleh dari harga tiket pesawat per orang dikalikan jumlah relawan Jokowi yang diberangkatkan. 

KBR menggunakan acuan harga di aplikasi tiket.com dengan rentang pencarian 10-12 Agustus 2024, untuk penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Balikpapan (BPN). Detailnya bisa dibaca di sini.

Baca juga:

Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kesehatan mengatur berbagai hal, salah satunya soal aborsi bagi korban kekerasan seksual yang hamil. Meski dianggap angin segar, peraturan itu masih memiliki celah, dan diperkirakan tak mudah diakses para korban. Apa saja celah itu, selengkapnya baca di artikel terpopuler kedua di sini.

Baca juga:

Artikel terpopuler ketiga adalah tentang uji materiil Pasal 34 ayat 2 di Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Frasa "tanpa memungut biaya" menurut pemohon, dimaknai "bahwa setiap warga negara, berhak mendapat pendidikan dasar, tanpa harus membayar biaya pendidikan, termasuk biaya gedung dan SPP". Apa dasar pemohon, selengkapnya di sini.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!