NASIONAL

Terpopuler: Pemberangusan Serikat Pekerja hingga Perundungan Dokter

Laporan kasus perundungan dokter selama Desember 2022 hingga Agustus 2024, jadi artikel terpopuler ketiga.

AUTHOR / Naufal Nur Rahman, Hoirunnisa, Astri Septiani

EDITOR / Sindu

Terpopuler: Pemberangusan Serikat Pekerja hingga Perundungan Dokter
Ilustrasi: Para pekerja berdemo tolak PHK. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Union busting atau pemberangusan serikat pekerja, wacana bansos untuk korban PHK, hingga perundungan dokter jadi tiga artikel terpopuler di KBR.id, Rabu, 04 September 2024.

Terpopuler pertama adalah tentang harapan Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI) kepada pemerintah untuk memerhatikan praktik Union Busting atau pemberangusan serikat pekerja.

Bendahara Umum Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI), Joni Aswira Putra meminta pemerintah melihat masalah yang dihadapi SPCI sebagai alarm dan segera bertindak. Lantas, apa yang sebenarnya dialami SPCI? Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Rencana pendataan pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK), jadi artikel terpopuler kedua. Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy telah meminta Kementerian Sosial (Kemensos) mendata pekerja yang kena PHK.

Kata Muhadjir, data itu dibutuhkan untuk penyaluran bantuan sosial bagi korban PHK yang mencapai puluhan ribu pekerja. Namun, Muhadjir mengungkap kendala yang dialami dalam pendataan. Apakah itu? Baca selengkapnya di sini.

Laporan kasus perundungan dokter selama Desember 2022 hingga Agustus 2024, jadi artikel terpopuler ketiga. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat di periode itu ada 401 laporan kasus perundungan atau bullying dokter.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, angka itu adalah hasil verifikasi dari 1.900-an pengaduan yang masuk. Apa saja bentuknya, dan siapa terduga pelakunya? Baca di sini.

Baca juga:

BNPB: Jangan Takut Berlebihan dengan Isu Megathrust

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!