NASIONAL

Pengamat Ragu Zaken Kabinet Prabowo Bakal Terwujud

"Kalau keinginannya membentuk zaken kabinet, suka tidak suka, senang tidak senang, ya kaum profesional, kalangan ahli, mesti lebih banyak, lebih besar komposisinya, dibanding jatah partai politik,"

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Resky Novianto

prabowo
Prabowo Subianto. Foto: ANTARA/ Hafidz Mubarak

KBR, Jakarta- Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, jika ingin membentuk zaken kabinet, Presiden terpilih Prabowo Subianto mesti berani memasukan kalangan profesional lebih banyak dari partai politik.

Menurut Ujang, zaken kabinet juga mesti diterima secara lapang oleh partai politik yang mengusung.

"Kalau keinginannya membentuk zaken kabinet, suka tidak suka, senang tidak senang, ya kaum profesional, kalangan ahli, mesti lebih banyak, lebih besar komposisinya, dibanding jatah partai politik. Kalau memang Pak Prabowo konsisten ingin membangun kabinet kerja," ujar Ujang kepada KBR, Minggu, (15/9/2024).

Ujang Komarudin menilai, zaken kabinet juga semestinya menjadi inovasi baru pemerintahan mendatang untuk melakukan gebrakan perubahan.

"Terobosan-terobosan atau kreativitas untuk membangun zaken kabinet, agar memang dalam lima tahun ada lompatan-lompatan besar untuk membangun Indonesia. Karena tanpa ada terobosan dengan membentuk zaken kabinet, maka akan banyak tersandera oleh partai politik," katanya.

Baca juga:

Soal Jatah Menteri, Gerindra: Prabowo Ingin Bentuk Zaken Kabinet

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang menyiapkan kabinet menjelang pelantikannya, 20 Oktober 2024. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, Prabowo bakal membentuk kabinet yang didominasi oleh kalangan profesional alias kabinet zaken.

“Yang jelas, Pak Prabowo ingin sebuah pemerintahan zaken di kabinetnya," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, (10/9/2024).

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!