NASIONAL

BNPB: Jangan Takut Berlebihan dengan Isu Megathrust

Megathrust adalah gempa bumi sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lain.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah, Hoirunnisa

EDITOR / Sindu

BNPB: Jangan Takut Berlebihan dengan Isu Megathrust
Ilustrasi: BMKG memperingatkan tentang potensi megathrust. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengimbau masyarakat tak perlu takut dengan isu megathrust. Megathrust adalah gempa bumi sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lain. 

Kata dia, isu gempa megathrust bukan kali ini saja terjadi. Namun, hingga kini tak ada yang bisa memprediksi kapan gempa besar itu terjadi.

“Isu megathrust itu bukan hanya kali ini saja, jadi sampai sekarang tidak ada ilmu pengetahuan apa pun baik itu dari negara-negara maju, ilmuwan dari manapun yang bisa memprediksi kapan atau di mana terjadi gempa bumi atau tsunami dalam skala megathrust. Jadi, memang kita harus tetap waspada, siaga tapi juga tidak perlu takut berlebihan,” ujarnya dalam “Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Menghadapi Potensi Megathrust” digelar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Kamis, (5/9/2024).

Dia menambahkan kesiapsiagaan itu bisa dilakukan dengan mengikuti simulasi evakuasi mandiri serta kegiatan sejenis lain guna meningkatkan kewaspadaan jika gempa terjadi.

“Kita semua di samping menyiapkan diri kita dalam rangka apabila itu terjadi betulan, memang Mentawai mencatat ada gempa bumi-tsunami terakhir 2010, mudah-mudahan tidak lagi terjadi di masa hidup kita atau tidak terjadi lagi di masa hidup anak cucu kita mudah-mudahan terjadinya nanti sepuluh generasi ke depan dan itu harus betul-betul diyakini,” terangnya.

Penguatan Mitigasi

Sebelumnya, Komisi Kebencanaan (VIII) mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat sosialisasi dan mitigasi ancaman megathrust. Anggota Komisi VIII DPR RI, Endang Maria Astuti menilai peran pencegahan BNPB masih kurang dan perlu ditingkatkan.

"Ini nampaknya peran pencegahan yang masih kurang, menurut saya masih sangat kurang. Terlebih, dengan isu megathrust ini kita berharap sosialisasinya secara masif kepada masyarakat. Khususnya bagaimana menyadarkan untuk aware terhadap bencana sesuai dengan kearifan lokal masing-masing," kata Endang dalam rapat kerja dengan Kepala BNPB Suharyanto, Selasa, (3/9/2024).

Anggota Komisi VIII DPR, Endang Maria Astuti menyebut masyarakat perlu disadarkan dengan potensi bencana di daerah masing-masing, baik dari segi mitigasi dan penanggulangannya.

Menurut Endang, BNPB tidak semestinya menjadi pemadam kebakaran yang hadir kala bencana terjadi. Tetapi juga punya peran penting dalam upaya pencegahan dan edukasi.

"Dan itu mencegah segalanya, dari bencananya, dari kerusakannya kemudian dari kerusakannya. Saya rasa kalau bencana ini dicegah dengan baik tentunya tentunya hasilnya maksimal. Kita berharap BNBP bukan sekedar jadi pemadam kebakaran," kata Endang.

Peringatan Potensi Megathrust

Sebelumnya, peringatan tentang potensi megathrust memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keluar pasca-gempa magnitudo 7,1 di Pulau Kyushu, Jepang, bulan lalu.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa mengungkap, berbagai potensi maksimal gempa yng bisa terjadi di 15 segmen megathrust yang ada di Indonesia.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!