NASIONAL

RAPBN 2025, Puan: Realistis, Tapi Bisa Berubah di Pemerintahan Baru

"Tahun depan itu masih dimungkinkan untuk kemudian pemerintahan baru atau presiden baru mengubah"

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Rony Sitanggang

Nota Keuangan 2025
Presiden Jokowi menandatangani berita acara penyerahan RUU Tentang APBN 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/24). (Antara/Dhemas Reviyanto)

KBR, Jakarta- Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, penyampaian Nota Keuangan sekaligus Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) realistis untuk dilakukan. Namun kata dia, pada saat pemerintahan yang baru nanti, presiden terpilih Prabowo Subianto bisa mengubah program-program yang sudah disepakati saat ini.

"Ya ini masa transisi, jadi apa yang disampaikan oleh presiden, Pak Jokowi tadi realistis untuk bisa dilakukan karena memang pembahasannya kan sudah dilakukan dalam pembahasan KEM-PPKF yang lalu. Namun memang sesuai dengan aturan yang ada, tahun depan itu masih dimungkinkan untuk kemudian pemerintahan baru atau presiden baru mengubah semua program-program yang sudah dilakukan atau disetujui pada nota APBN sekarang," kata Puan kepada wartawan di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Sebelumnya dalam pembacaan Nota Keuangan sekaligus Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025, Presiden Jokowi menyebut, inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen, dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen.


Baca juga:

Presiden Jokowi menyebut, kondisi ekonomi global masih relatif stagnan, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih bertumpu pada permintaan domestik.

"Sehingga daya beli masyarakat akan dijaga ketat, dengan pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja, serta dukungan program bansos dan subsidi," kata Jokowi saat Pidato Penyampaian RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/08/24).

Jokowi menyebut indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan. Salah satu indikatornya adalah tingkat kemiskinan yang turun tajam menjadi 9,03% di tahun 2024. Kata dia, angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83% di tahun 2024.

Anggaran untuk membantu masyarakat miskin dan rentan juga tercantum dalam gambaran besar arsitektur RAPBN 2025 yang disampaikan Jokowi dalam rangka Penyampaian RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan.


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!