NASIONAL

Menko Pangan Zulhas: Harga Cabai Masih Pedas

"Semua saya tanya, kabar gembira, membuat kita tenang barangnya itu banyak. Mau ayam, beras, banyak," katanya.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / R. Fadli

Google News
Harga Cabai
Pedagang perlihatkan cabai rawit yang dijualnya. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta - Pemerintah mengungkap, harga cabai di pasar masih di atas harga eceran tertinggi (HET).

Pantauan harga itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan usai meninjau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta, hari ini.

"Tadi kita lihat harga harganya stabil. Yang pedas memang satu itu harganya pedas itu cabe. Tapi yang lain-lain sama, sesuai dengan harga HET," kata Zulhas saat di Jakarta, Rabu, (5/3/2025)

Menko Pangan, Zulkifli Hasan menjamin stok ketersediaan bahan pokok aman selama Ramadan menjelang Idulfitri.

"Semua saya tanya, kabar gembira, membuat kita tenang barangnya itu banyak. Mau ayam, beras, banyak," katanya.

Baca juga:

KSP Minta Pemda Kendalikan Harga Pangan, Cabai Jadi Sorotan

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) meminta pemerintah daerah lebih aktif dalam memantau dan mengendalikan harga komoditas pangan yang menunjukkan kenaikan, terutama di wilayah-wilayah tertentu.

Deputi II KSP Bidang Perekonomian dan Pangan, Edy Priyono mengatakan, terdapat beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga, seperti cabai rawit merah sementara komoditas lainnya tetap stabil.

Edy mengatakan cabai rawit merah menjadi salah satu komoditas yang perlu diperhatikan, dengan harga yang melonjak tinggi di sejumlah wilayah, terutama di Kalimantan.

Ia merincikan di Kota Tarakan harga cabai rawit merah mencapai Rp170.000 per kilogram. Sementara daerah lain seperti Kayong Utara, Banjarmasin, dan Bulungan tercatat mencapai Rp130.000 per kilogram.

"Sebagaimana disampaikan setiap Minggu, hampir setiap Minggu dari Kementerian Pertanian biasanya bisa menyampaikan informasi tentang champions ya champions. Itu artinya pelaku usaha yang bapak ibu bisa hubungi khususnya daerah-daerah yang harga cabai rawit merahnya sangat tinggi ini bisa menghubungi champions untuk kemudian minta dikirim cabai," ucap Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Selasa (4/2/2025).

Selain itu, Edy menyebut perubahan harga beras relatif stabil. Namun, khusus di zona tiga, Papua dan Maluku perlu perhatian khusus.

Dia menyebut Kabupaten Jayawijaya tercatat sangat tinggi, bahkan mencapai Rp25.000 per kilogram.

"Ini dipengaruhi oleh persoalan geografis kendala transportasi yang menyebabkan harga beras hampir 25% lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET)," tutur Edy.

Baca juga:

Satgas Pangan: Cabai Rawit Merah hingga Bawang Putih Diatas Harga Acuan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!