NASIONAL
Konflik Rempang Eco, Bahlil: 300 KK Sukarela Pindah
"Sekarang sudah hampir 300 KK dari sekitar 900 itu melakukan sukarela sendiri untuk melakukan pergeseran."
AUTHOR / Shafira Aurel
KBR, Jakarta- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengeklaim sebanyak 300 keluarga (KK) dari total 900 KK yang terdampak proyek Pulau Rempang ECO-City bersedia dipindahkan secara sukarela. Ia mengatakan pemerintah sudah melakukan negosiasi dan mengedepankan unsur kekeluargaan dalam menyelesaikan konflik Rempang Eco ini.
Kata dia, sebagian besar masyarakat sudah sukarela untuk pindah ke tempat yang telah dipersiapkan oleh pemerintah. Warga juga akan diberikan tanah seluas 500 meter persegi berikut dengan sertifikat hak miliknya, serta dibangunkan rumah dengan tipe 45.
"Yang mau saya sampaikan satu hal lagi itu adalah terkait dengan proses untuk mereka pindah. Karena pemberitaan ada pakai aparat. Kemarin tokoh-tokoh itu ngomong sama saya. Anak menteri Kalau boleh izinkanlah kami biar kami sendiri yang mendata secara sukarela untuk kami melakukan pergeseran. Dan sekarang sudah hampir 300 KK dari sekitar 900 itu melakukan sukarela sendiri untuk melakukan pergeseran. Jadi apa yang diminta oleh tokoh-tokoh waktu saya disana alhamdulillah sebagian besar sudah kita akomodir untuk ini dilakukan secara kekeluargaan," ujar Bahlil, dalam konferensi pers, Senin (25/9/2023).
Lebih lanjut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menambahkan masyarakat juga akan mendapatkan uang tunggu sebesar Rp1,2 juta per orang dan uang kontrak rumah sebesar Rp1,2 juta per KK.
Terkait dengan relokasi, Bahlil menegaskan bahwa tidak ada pengosongan Pulau Rempang pada 28 September mendatang. Proses pemindahan akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga:
- Kasus Rempang, Komnas HAM Soroti Dampak Buruk Penembakan Gas Air Mata
- Penangkapan Pendemo Kasus Rempang, Jangan Mudah Beri Cap Perusuh
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan, masyarakat pulau Rempang tidak akan direlokasi, hanya digeser saja ke lokasi baru yang masih ada di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepri.
Bahlil menyebut, rencana semula yakni relokasi masyarakat Rempang ke Pulau Galang, ditiadakan. Hal ini sebagai wujud mendengarkan aspirasi masyarakat Rempang, beberapa waktu yang lalu.
"Relokasi ke Galang kita tiadakan, artinya kita menyetujui aspirasi dari masyarakat. Dengan demikian kita geser ke Tanjung Banon. Tanjung Banon itu masih di Rempang, hanya tiga kilo. Mereka saudara-saudara kita ini semua sebagian besar pencarian laut, jadi di laut yang sama hanya digeser saja," kata Bahlil dalam keterangan pers, Senin (25/9/2023).
Bahlil menambahkan, makam-makam para datuk atau leluhur dari warga Rempang juga tidak akan dipindahkan.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!