NASIONAL

Harga Daging Ayam Jadi 'Biang Kerok' Inflasi Juni

"Kenaikan harga beberapa komoditas ini terjadi di beberapa kabupaten kota, seperti yang terbanyak ini adalah daging ayam ras terjadi kenaikan harga d 196 kabupaten kota."

AUTHOR / Astri Yuanasari

daging
Pedagang menyiapkan ayam potong di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (3/7/2023). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)

KBR, Jakarta - Harga daging ayam yang terkerek naik selama beberapa pekan terakhir menjadi biang kerok naiknya inflasi bulan Juni 2023. 

Badan Pusat Statistik (BPS) awal pekan mencatat inflasi pada Juni naik 0,14 persen. Tingkat inflasi ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 0,09 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartin menyebut tiga komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain daging ayam ras dengan andil 0,06 persen, tarif angkutan udara sebesar 0,04 persen serta telur ayam ras 0,02 persen. 

Pudji mengatakan hingga pekan terakhir Juni, kenaikan harga daging ayam terjadi di hampir 200 kabupaten-kota se-Indonesia.

"Bahwa kenaikan harga beberapa komoditas ini terjadi di beberapa kabupaten kota di minggu ke-4, seperti yang terbanyak ini adalah daging ayam ras terjadi kenaikan harga d 196 kabupaten kota. Daging ayam ras ini mengalami kenaikan harga di sebagian besar wilayah baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Pudji, Senin (3/7/2023).

Dari 90 kota yang disurvei BPS, sebanyak 78 kota mengalami inflasi. Dari jumlah itu, sebanyak 48 kota mengalami inflasi lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Baca juga:

Masalah pasokan

Sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti soal kenaikan harga daging ayam ini. Hal itu ia katakan saat memantau harga-harga komoditas di Pasar Palmerah, Jakarta pada akhir bulan lalu. Jokowi menduga ada masalah dalam hal suplai dan pasokan daging ayam.

"Yang naik agak tinggi memang daging ayam, biasanya di harga 30-32 ini sudah mencapai 50 kan, saya cek dan ada problem disuplainya, di pasokannya, (karena jelang idul Adha?) ya mungkin juga tapi naiknya terlalu tinggi dari 30-32 ke-50 itu tinggi banget. (Apakah mungkin turun pak?) Ya biasa harga kalau ayam telur biasanya kan naik ya nanti turun lagi akan saya cek di lapangan," kata Jokowi, Senin (26/6/2023).

Di lain pihak, Badan Pangan Nasional atau Bapanas punya analisis berbeda. Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi di Bapanas Nyoto Suwignyo mengatakan salah satu penyebab naiknya harga daging ayam adalah karena melonjaknya permintaan dari masyarakat setelah pulihnya kegiatan dan ekonomi masyarakat pascapandemi.

"Dan harga daging ayam tertinggi sebesar 51.400 di provinsi Kalimantan Utara karena terjadi kenaikan harga pokok produksi dan peningkatan permintaan selama HBKN. Badan pangan Nasional telah melakukan langkah untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan salah satunya adalah melakukan gerakan pangan murah daging ayam ras pada tanggal 30 juni sampai dengan 2 Juli 2023 di 18 rumah susun dan 15 kelurahan dan 20 pasar di area Jabodetabek," kata Nyoto.

Sementara itu, kalangan peternak menganggap harga pakan ayam yang tinggi menjadi salah satu penyebab naiknya harga daging. 

Sekretaris Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi meminta pemerintah mencari cara untuk menurunkan harga pakan ayam.

"Jadi cara untuk menurunkan biaya pokok produksi adalah dengan cara menurunkan harga pakan, harga pakan turun jika jagung juga turun karena 40 (pakan ayam) dipenuhi dari jagung sehingga itu menjadi alasan pabrik pakan untuk menaikkan harga. Kalau pakan naik, maka biaya pokoknya naik dan ayam hidupnya juga naik," kata Sugeng kepada KBR, Selasa (4/7/2023).

Baca juga:

Kalangan ekonom menilai, lonjakan harga daging ayam merupakan fenomena yang selalu berulang setiap tahun. 

Ekonom INDEF Eko Listiyanto menyarankan pemerintah memperkuat koordinasi demi menjaga kelancaran suplai daging ayam. 

Selain itu, pemerintah juga harus menurunkan harga pakan ayam, sambil menyediakan komoditas alternatif pengganti daging ayam, misalnya daging sapi.

"Kalau jangka panjang harus di support dengan menciptakan produsen-produsen pangan yang bisa terjangkau. pemerintah harus bisa menekannya jangan sampai memastikan jangan sampai kemudian harganya jatuh banget sehingga peternakanya menjadi rugi," kata Eko Listiyanto kepada KBR, Selasa (4/7/2023).

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!