NASIONAL

Gak Sekedar Pede, Narsis Bisa Jadi Gangguan Mental Loh!

Terlalu Percaya Diri Berpotensi Ganggu Hubunganmu

AUTHOR / Tim Disko

Diskusi Psikologi (Disko)

KBR, Jakarta- Kata narsis mungkin sudah sering kamu dengar. Apalagi ditengah derasnya arus media sosial. Bahkan kadang orang-orang yang suka mengupload foto-foto selfie atau terlihat mencintai dirinya, bakal dituding narsis. Tepatkah?

Mungkin tidak serta-merta demikian, karena seseorang disebut narcissistic personality disorder (NPD) ketika sudah mendapatkan diagnosa dari ahli kesehatan mental, bahwa yang bersangkutan memiliki gangguan kepribadian tersebut. Melansir laman Hello Sehat dari Kementerian Kesehatan, NPD adalah sebuah gangguan mental, dimana orang yang mengalaminya akan menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain.

Tak habis di situ, orang narcissist memiliki kebutuhan disanjung, dipuji, dibanggakan yang tinggi. Namun sebaliknya, dia memiliki rasa empati yang rendah.

Meski kepercayaan diri ini umum dimiliki banyak orang, Psokolog ternama asal Austria, Sigmund Freud mengatakan hanya 1 persen dari jumlah penduduk yang memiliki narcissistic personality disorder.

Kalo Sering Posting atau Selfie di Medsos Itu Narcissist?

Annisa Mega Radyani, S.Psi., M.Psi., Psikolog sebagai Co-Founder dan Head of Program Wefanpsyou mengatakan, narcissist bisa diindikasikan dari tingginya kecintaan terhadap diri sendiri. Begitu besarnya cinta ini yang berpotensi membuat seseorang hanya berfokus pada diri sendiri dan mengabaikan orang lain.

"Jadi kalau misalnya narsis secara umum itu, memang artinya adalah ketika kita nih sebagai individu, yang memang punya istilahnya self love yang tinggi banget. Sehingga beresiko jadinya egosentris, atau merasa semua hal itu berpusat pada diri kita," ungkap Annisa.

Baca juga:

Obsesi Mengejar Kesempurnaan

Sindrom Thanos Bikin Merasa Paling Jago

Cek Fakta: Video dengan Narasi bahwa Ribuan Umat di Jeddah Deklarasi Anies Baswedan

Tapi jangan salah nih. Gak semua orang yang suka posting atau selfie itu narcissist nih. Sebab percaya diri itu spektrum.

"Jadi sebenarnya kalau kata narsis itu sendiri, yang biasa dipakai itu kan emang nunjukin, kalau kayaknya orang kepedean, orangnya suka muji-muji diri sendiri kan kayak gitu. Nah sebenarnya itu memang bisa jadi salah satu bentuk perilaku narsistik sebenarnya. Tapi kita juga perlu paham bahwa narsis itu sebenarnya spektrum. Bukan artinya kamu narsis gangguan, dan kamu nggak narsis bukan gangguan gitu, bukan! Jadi bukan black and white, tapi ada banyak abu-abunya gitu ya," kata Annisa.

Apa dampak Narcissist bagi seseorang?

Menurut Annisa, narcissistic personality disorder bisa menganggu relasi atau hubungan yang dibangun seseorang. Tak hanya sulit membangun relasi, gangguan ini juga bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

'"Mungkin yang paling kerasa dan dampak negatifnya adalah soal dijauhin ya. Tapi kalau ditanya Apakah ada dampak positifnya? Sebenarnya mungkin kalau udah NPD (narcissistic personality disorder) sulit ya. Karena artinya kan sudah sangat berlebihan. Tapi sebenarnya kalau narsis itu sendiri, karena tadi. Setiap dari kita masih mungkin nih, punya kecenderungan narsis. Nah mungkin dampak positifnya adalah kalau kesan awal, kita tuh kayak bisa jadi charming banget. Kita bisa jadi menarik perhatian, karena kan kita pede banget ya," pungkasnya.

FYI, gangguan narcissistic personality disorder juga bisa muncul karena kurangnya kepercayaan diri loh! Mau tau lebih lanjut soal ini? Yuk simak podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut ini:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!