NASIONAL

Cek Fakta: Hoaks Ribuan Warga Yahudi Demo Bela Palestina di New York

Top Three Hoax of The Week

AUTHOR / Tim Cek Fakta

Cek Fakta: Hoaks Ribuan Warga Yahudi Demo Bela Palestina di New York

KBR, Jakarta- Belakangan beredar hoaks soal ribuan warga Yahudi Ortodoks demo membela Palestina di New York City. Disinformasi ini beredar di media sosial Twiter melalui konten video, yang menampilkan ribuan orang berpakaian serba hitam berdemo di tengah jalan.

Video ini kemudian dilengkapi narasi yang mengklaim ribuan warga Yahudi Ortodoks Amerika Serikat protes membela Palestina dan menentang Israel. Namun setelah ditelusuri, cuplikan video dan foto serupa banyak beredar di internet sejak 2014 dan tak ada kaitannya dengan Palestina.

Video dimaksud bisa dicek di instagram @turnbackhoaxid.

Inilah Top Three Hoax of The Week yang beredar dari tanggal 2 - 8 November 2023 hasil periksa fakta dengan tingkat engagement paling tinggi di akun Instagram @turnbackhoaxid:

Baca juga:

Cek Fakta: Narasi Beredarnya Miras Saset Resahkan Masyarakat

Cek Fakta: Foto Suntingan Bernarasi Ganjar Minum Alkohol?

Cek Fakta: Tangkapan Layar Postingan Jokowi Disunting Seolah Unggah Poster Film Ice Cold

Hoaks Ribuan Warga Yahudi Demo Bela Palestina di New York

Belakangan beredar hoaks soal ribuan warga Yahudi Ortodoks demo membela Palestina di New York City. Disinformasi ini beredar di media sosial Twiter melalui konten video, yang menampilkan ribuan orang berpakaian serba hitam berdemo di tengah jalan.

Video ini dilengkapi klaim ribuan warga Yahudi Ortodoks Amerika Serikat protes membela Palestina dan menentang Israel. Namun setelah ditelusuri, cuplikan video dan foto serupa, banyak beredar di internet sejak 2014 dan tak berkaitan Palestina.

Video dimaksud bisa dicek di instagram @turnbackhoaxid.

Nah beberapa update terkait perang tak berkesudahan antara Palestina dan Israel. Ada Presiden Joko Widodo dan rombongan yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi.

Pada kesempatan itu, Jokowi mendorong OKI menghasilkan hal konkret agar perang antara Palestina dan Israel segera dihentikan. Mulai dari mempercepat bantuan kemanusiaan, desakan genjatan senjata, hingga meminta semua pihak menghormati hukum humaniter internasional.

Relawan Indonesia Muhammad Husein Dinarasikan Tewas di Gaza

Masih soal Palestina-Israel. Di media sosial Facebook beredar narasi seorang relawan asal Indonesia bernama Muhammad Husein meninggal dunia di Jalur Gaza akibat serangan tentara Israel. Dalam unggahan tersebut, Husein dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Setelah ditelusuri, Muhammad Husein, relawan sekaligus pendiri lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) masih hidup. Ini dikonfirmasi langsung olehnya melalui video berdurasi 15 menit, di kanal YouTube bernama Muhammad Husein Gaza.

Beredar Narasi Tahun Ajaran Gaza Berakhir Lantaran Semua Murid Meninggal

Top Three Hoax of The Week kali ini dipenuhi disinformasi seputar perang Israel dan Palestina. Pada posisi pertama ada narasi soal Menteri Pendidikan Gaza yang menyebut tahun ajaran 2023/2024 sudah berakhir, karena seluruh siswa meninggal dunia akibat serangan Israel.

Melansir BBC, berdasarkan informasi dari otoritas Israel ada lebih dari 1.000 orang tewas sejak serangan 7 Oktober lalu. Dimana 800an warga sipil tewas dan 31 anak-anak tewas. Baik itu warga Israel dan warga asing. Sedangkan Kementerian Kesehatan Palestina mencatat 10.000 orang tewas, termasuk lebih 4.000 anak-anak dan hampir 3.000an wanita tewas.

Namun, narasi soal tahun ajaran 2023/2024 sudah berakhir, karena seluruh siswa meninggal dunia, belum ada informasi valid dan resmi yang melaporkan hal tersebut.

Mau tau info selengkapnya soal Top Three Hoax of The Week? Yuk simak podcast Cek Fakta di link berikut ini:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!