NASIONAL

Cek Fakta: Beredar Narasi Pemuda Tiongkok Bakal Banjiri Posisi ASN di Indonesia

Top Three Hoax of The Week

AUTHOR / Tim Cek Fakta

Cek Fakta

KBR, Jakarta- Sebuah akun Facebook mengunggah foto seseorang berwajah oriental mengenakan seragan Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto ini disertai narasi, para pemuda asal RRC Tiongkok akan membanjiri PNS, TNI, Polri, dan anak-anak pribumi harus siap bersaing.

Setelah diselidiki, ternyata wajah yang digunakan pada foto suntingan itu adalah wajah aktor Korea Selatan Kim Seon-ho. Kim Seon-ho merupakan aktor yang bermain dalam drama Korea populer, seperti Start-UP dan Home Town Cha Cha Cha. Aktor ini juga sempat mengadakan fan meeting di Jakarta pada 2 dan 3 Juni 2023

Ini menjadi salah satu konten tiga teratas cek fakta yang mendapatkan sorotan dari netizen +62. Apa saja lainnya dan bagaimana penelusurannya?

Inilah Top Three Hoax of The Week yang beredar dari tanggal 21 - 27 September 2023 hasil periksa fakta dengan tingkat engagement paling tinggi di akun Instagram @turnbackhoaxid:

Foto dan Narasi Pemuda Tiongkok Bakal Banjiri Posisi ASN di Indonesia

Sebuah akun Facebook mengunggah foto seseorang berwajah oriental mengenakan seragan Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto ini disertai narasi, para pemuda asal RRC Tiongkok akan membanjiri PNS, TNI, Polri, dan anak-anak pribumi harus siap bersaing.

Setelah diselidiki, ternyata wajah yang digunakan pada foto suntingan itu adalah wajah aktor Korea Selatan Kim Seon-ho. Kim Seon-ho merupakan aktor yang bermain dalam drama Korea populer, seperti Start-UP dan Home Town Cha Cha Cha. Aktor ini juga sempat mengadakan fan meeting di Jakarta pada 2 dan 3 Juni 2023.

Foto Suntingan Ganjar Bersihkan WC Umum

Beredar foto suntingan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo seolah sedang membersihkan toilet umum. Di foto ini, Ganjar menggunakan baju berwarna putih dan peci. Ada juga seorang wanita berbaju hijau tengah mencuci pakaian.

Gambar Baliho Ganjar Diedit Tulisan Ganja Untuk Semua

Lagi-lagi hoaks soal bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. Kalau tadi suntingan Ganjar bersihkan WC umum, di rangking 1 ada suntingan foto baliho Ganjar Pranowo. Dimana balihonya diedit dengan tulisan "Ganja Untuk Semua".

Dalam narasinya, akun penyebar hoaks mengklaim pembuat baliho salah tulis nama. Padahal foto balihonya itu hasil editan dan manipulasi.

Gambar dimaksud bisa anda cek di akun instagram @TURNBACKHOAXID.

Baca juga:

Cek Fakta: Narasi soal RUU Kesehatan Bolehkan Pengambilan Organ Mayat Tanpa Persetujuan?

Cek Fakta:Narasi soal Baju Adat Jokowi Bermakna Negatif

- Cek Fakta: Video Bernarasi Prajurit Robot Muncul di Ukraina

Banyak Yah Hoaks Bacapres?

Kalau melihat list Top Three Hoax of The Week kali ini, 2 ranking di isi oleh hoaks soal bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Mungkin buat kalian yang mengikuti podcast Cek Fakta bisa menyadari, setiap minggunya ada saja hoaks dari bakal calon presiden lain.

Nah data dari Mafindo menyebut hoaks politik itu berada di posisi paling tinggi, di 32,3% dari 1.600 hoaks. Disusul hoaks bidang kesehatan. Tapi nih, misinformasi gak cuma ada di media sosial. Menurut kandidat doktor dari Universitas Canberra, Australia, F.X Lilik Dwi Mardjianto, misinformasi dimedia massa juga dimungkinkan jika ada kelalaian verifikasi atau prinsip-prinsip jurnalistik yang tidak diterapkan dengan baik.

"Tanpa verifikasi yang tadi berujung pada kesalahan. Artinya tidak melakukan verifikasi, berarti jurusan mengkhianati kebenaran. Nah menurut saya godaannya seperti apa? Berat Godaan untuk menjadi yang pertama memberitakan, godaan untuk yang tercepat, itu godaan yang cukup berat. Sehingga semakin berusaha cepat, semakin kemungkinan terbuka kesalahan. Karena ruang untuk verifikasi menjadi lebih sempit dan singkat. Yang berikutnya adalah godaan untuk mengakumulasi hits, page views dan lain sebagainya di media online," ungkap Lilik.

Ia pun mengingatkan peran penting wartawan untuk untuk menjadi agen yang mengecek fakta berbagai macam konten yang sudah terpublikasi ke publik. 

"Sehingga penting peran wartawan untuk untuk menjadi agen yang mengecek fakta berbagai macam konten yang sudah terpublikasi ke publik. Khususnya mengecek kebenaran atau mengecek fakta, konten yang sudah terpublikasi ke publik melalui banyak platform, media sosial ataupun media yang lain. Bukan menjadi pihak yang turut tenggelam dalam informasi itu," pungkasnya.

Lebih lanjut soal Top Three Hoax of The Week dan pembahasan hoaks bacapres. Yuk simak podcast Cek Fakta di link berikut ini:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!