NASIONAL

Bertemu Elite Gerindra, Keluarga Korban Penghilangan Paksa Tagih Kepastian Penyelesaian HAM

Keluarga korban pelanggaran HAM berat masa lalu bertemu elite Partai Gerindra, untuk memastikan penyelesaian kasus HAM di era pemerintahan Prabowo.

AUTHOR / Shafira Aurel

EDITOR / Agus Luqman

Bertemu Elite Gerindra, Keluarga Korban Penghilangan Paksa Tagih Kepastian Penyelesaian HAM
Ilustrasi. (Foto: Kontras)

KBR, Jakarta - Keluarga korban dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu menegaskan pertemuannya dengan petinggi partai Gerindra pada Minggu (4/8/2024) adalah sebagai upaya untuk memastikan penyelesaian kasus HAM kedepan.

Orang tua korban kasus penghilangan paksa dan penculikan aktivis pada 1998, Paian Siahaan mengatakan, kedatangannya pada pertemuan tersebut bermaksud untuk meminta kepastian dan menagih janji Prabowo Subianto untuk menyelesaikan kasus HAM masa lalu. Ia khawatir kasus ini tidak kunjung diselesaikan secara baik dan tuntas.

Paian menilai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tidak bekerja secara maksimal.

“Kami menginginkan apakah Keppres itu masih dilanjutkan oleh Pak Prabowo nantinya (atau tidak). Karena selama ini, Keppres tidak berjalan dengan baik. Intinya kami ingin bertemu itu adalah untuk memastikan atau menanyakan kepada Pak Prabowo, apakah beliau itu akan meneruskan Keppres yang dibuat oleh Pak Jokowi. Karena buat kami itu sangat penting,” ujar Paian kepada KBR, Kamis (8/8/2024).

Baca juga:

Rekomendasi Penyelesaian Kasus

Orang tua korban kasus penghilangan paksa dan penculikan aktivis pada 1998, Paian Siahaan juga mendorong pemerintah kedepan untuk tetap melaksanakan rekomendasi-rekomendasi yang telah ditentukan untuk menyelesaikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu, baik secara yudisial maupun non yudisial.

Paian menyebut tidak ada pembahasan lain yang dibahas pada pertemuan keluarga korban HAM dengan elit partai Gerindra itu.

Paian Siahaan merupakan ayah dari Ucok Munandar Siahaan, salah satu dari 13 aktivis yang hilang pada 1997-1998 di akhir-akhir era pemerintahan Soeharto.

Sebelumnya, dua elite Partai Gerindra, yaitu Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum Habiburokhman, menemui sejumlah aktivis dan keluarga korban 98. Pertemuan dilakukan pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Dasco menyebut pertemuan itu bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi. Ia mengklaim pertemuan itu juga telah menyepakati upaya untuk kemajuan Indonesia. Dia ingin melakukan sinkronisasi-sinkronisasi dalam rangka menyamakan visi ke depan.

Dasco menegaskan tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuan tersebut.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!