NASIONAL

10 Tahun jadi Presiden, Jokowi: Ekonomi Pulih, Kemiskinan Turun, Pengangguran Ditekan

Jokowi mengeklaim Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh.

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Wahyu Setiawan

presiden
Presiden Jokowimenghadiri Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD tahun 2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan ketangguhan Indonesia sebagai sebuah bangsa terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan geopolitik dunia yang makin memanas. Jokowi mengeklaim ekonomi Indonesia telah pulih, kemiskinan turun, pengangguran ditekan.

Jokowi mengeklaim Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Dia membanggakan ekonomi Indonesia yang terjaga di atas 5 persen ketika banyak negara yang ekonominya melambat.

"Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen. Angka kemiskinan ekstrem mampu kami turunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024. Angka stunting mampu kami kurangi dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu kami tekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Presiden pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Baca juga:

Jokowi juga mengeklaim upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah bermanfaat bagi masyarakat luas. Ia menambahkan pembangunan yang dilakukan pemerintah melalui berbagai program seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan telah menyentuh semua lapisan masyarakat.

Pembangunan itu kata dia, juga memberi dampak bagi masyarakat luas dan membuka peluang untuk tumbuh bersama.

"Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia. Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia. Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun. Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia," tambahnya.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!