NASIONAL

Wapres Minta Prabowo Lanjutkan Pengembangan Ekonomi Syariah

Pemerintah terus memastikan dan mengawal keberlanjutan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Wahyu Setiawan

haji dan umrah
Wapres Maruf Amin (kanan) menerima kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di rumah dinas Wapres, Jakarta, Selasa, (25/04/2023). (Setwapres)

KBR, Jakarta – Wakil Presiden Maruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto bisa terus mengawal keberlanjutan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Harapan itu dia sampaikan di acara Seminar Internasional dan Peresmian Center for Sharia Economic Development INDEF.

"Ke depan, pemerintah terus memastikan dan mengawal keberlanjutan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan pengintegrasian ekonomi dan keuangan syariah dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029 sebagai program utama pada transformasi ekonomi berbasis produktivitas," kata Maruf, Selasa (3/9/2024).

Dia ingin hal ini menjadi landasan kuat bagi keberlanjutan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada masa kepemimpinan yang akan datang.

Baca juga:

Wapres mengatakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi nasional dan mesin pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Sebab menurutnya, prinsip-prinsipnya mengedepankan keadilan dan pemerataan kesejahteraan yang dapat diterima semua kalangan.

"Hal ini terbukti dengan kinerja positif ekonomi dan keuangan syariah yang didorong oleh pertumbuhan sektor unggulan rantai nilai halal sebesar 3,93 persen. Bahkan, sektor ini pun mampu menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional," ucapnya.

Wapres menambahkan, perkembangan keuangan syariah juga ditandai dengan meningkatnya aset dan diversifikasi lembaga keuangan syariah. Aset pasar modal syariah mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!