NASIONAL
Tampung Pengungsi Rohingya, Wapres Sebut Butuh Biaya Besar
Dia menilai, menerima pengungsi Rohingya merupakan tugas kemanusiaan.
AUTHOR / Ardhi Ridwansyah
KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui pemerintah membutuhkan biaya besar untuk menampung pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke tanah air.
Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) guna mencari solusi atas hal itu.
Dia menilai, menerima pengungsi Rohingya merupakan tugas kemanusiaan.
"Tetapi tentu ini juga memerlukan biaya besar. Karena itu kami berkoordinasi dengan UNHCR yang punya tanggung jawab. Selain itu kami juga mulai mempelajari kenapa mereka itu datang ke sini. Indonesia bukan negara tujuan saya kira, tapi negara semacam transit. Tetapi menurut informasi itu ada TPPO juga, nah ini yang harus dicegah jangan sampai ini nanti ke depan menjadi masalah yang berlanjut," ujar Wapres usai menghadiri acara Hari Pekerja Migran Internasional 2023 di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Ma'ruf menambahkan, pemerintah juga tengah mencari tempat yang tepat untuk menampung para pengungsi Rohingya sehingga tidak mengganggu warga sekitar.
"Tentu ditangani dengan bekerja sama dengan UNHCR, sembari mencari tempat yang tepat jangan sampai mengganggu warga sekitar. Kemudian mencegah terjadinya TPPO," kata Ma'ruf.
Menurut data UNHCR, sejak pertengahan November jumlah pengungsi Rohingya di Aceh mencapai 1.543 orang.
Baca juga:
Editor: Wahyu S.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!