indeks
Protes PHK Sritex, KSPI Unjuk Rasa di Istana 5 Maret

Demi pemerintahan yang bersih, kami akan demonstrasi. Ribuan buruh ribuan buruh pada tanggal 5 Maret 2025 hari Rabu di istana negara dan kementerian tenaga kerja.

Penulis: Astri Septiani

Editor: Resky Novianto

Google News
sritex
Suasana PT Sritex jelang penutupan pabrik, Jumat, 28 Februari 2025. Foto: KBR/Yudha Satriawan

KBR, Jakarta- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di Istana Kepresidenan dan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta pada 5 Maret 2025. 

Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut aksi tersebut sebagai langkah protes atas pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Jawa Tengah.

"Permainan apa yang sedang dibangun oleh kelompok tanda petik kelompok pengusaha jahat investor jahat. Pengusaha hitam, investor hitam membiarkan PHK yang begitu dan menteri tidak berbuat apapun," kata Said Iqbal dalam konferensi pers di Youtube Bicaralah Buruh, Minggu (2/3/2025).

"Demi pemerintahan yang bersih, kami akan demonstrasi. Ribuan buruh ribuan buruh pada tanggal 5 Maret 2025 hari Rabu di istana negara dan kementerian tenaga kerja. Dan secara bersamaan juga aksi di Semarang oleh kawan-kawan partai buruh dan KSPI Semarang," imbuhnya.

Said juga menyebut telah terjadi pelanggaran hukum sebab PHK massal terhadap buruh PT. Sritex merupakan tindakan ilegal. 

Menurutnya, PHK ini juga bertentangan dengan perintah Presiden Prabowo agar jangan sampai ada PHK. 

"KSPI akan membuka posko advokasi buruh Sritex yang menolak PHK dan juga untuk memperjuangkan hak pesangon, tunjangan hari raya, dan hak-hak lainnya," tuturnya.

Said juga mendorong Menaker dan Wamenaker dicopot dari jabatannya.

"Copot Menaker dan Wamenaker. Gagal negara menyelamatkan buruh yang ter-PHK di Sritex yang patut diduga ratusan ribu buruh terancam PHK," tegasnya.

Baca juga:

- Ribuan Karyawan Kena PHK, Manajemen Sritex Berduka

sritex
Buruh
KSPI
demo
unjuk rasa
istana
said iqbal

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...