Kami sangat berduka sekali karena ini adalah momentum yang sangat historical. Di mana 58 tahun kami sudah berkarya dan sangat sedih sekali karena kita harus berpisah semuanya," ujar Iwan
Penulis: Yudha Satriawan
Editor: Resky Novianto

KBR, Solo- Duka mendalam dialami manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit berdampak pada PHK ribuan pekerja dan tutupnya operasional pabrik.
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Lukminto mengatakan pimpinan perusahaan meminta maaf tidak bisa menyelamatkan kondisi pabrik yang menjadi sandaran hidup ribuan pekerja ini.
"Ya kondisi terkini sekarang hari ini menjadi hari terakhir. Kami sangat berduka sekali karena ini adalah momentum yang sangat historical. Di mana 58 tahun kami sudah berkarya dan sangat sedih sekali karena kita harus berpisah semuanya," ujar Iwan di hadapan puluhan ribu pekerja menjelang penutupan operasional pabrik, akhir pekan kemarin.
Iwan menjelaskan akan memikirkan kembali mengajukan PK dalam proses hukumnya.
"Saya istirahat dulu, ingin sejenak merenung, imbuh Iwan.
Sritex didirikan oleh H.M Lukminto pada 1966. Awalnya perusahaan ini bergerak sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo. Kemudian pada 1968, Sritex membuka pabrik cetak pertamanya yang hasilkan kain putih dan berwarna di Solo.
Selanjutnya Perseroan terdaftar dalam Kementerian Perdagangan sebagai Perseroan terbatas pada 1978. Selanjutnya pada 1982, Sritex mendirikan pabrik tenun pertama.
Sejak 1990-an, produk garmen seragam militee pernah jadi unggulan Sritex. 33 negara telah memakai produk tekstil Sritex. Bahkan produsen seragam militer untuk pasukan perdamaian Atlantik Utara NATO dan tentara Jerman memekai produk Sritex.
Total pekerja di PT Sritex pernah mencapai 50 ribu orang yang tersebar di berbagai anak perusahaan di berbagai daerah.
Baca juga:
- Sritex Tutup, Pekerja Corat-coret Seragam, dan Abadikan Momen Terakhir
- Sritex Tutup Permanen 1 Maret 2025, Ini Jumlah Pekerja Terdampak PHK
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terus memantau kondisi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo, Sumarno mengatakan pemkab sudah menerima surat pemberitahuan PHK ribuan pekerja dan penutupan pabrik terkstil itu.
" Tanggal 26 Februari kemarin kami sudah menerima surat pemberitahuan dari kurator Sritex PHK 8.475 pekerja. Kemudian perlu saya sampaikan juga PT Sritex tutup resmi tanggal 28 Februari 2025, hari ini. Tutup permanen", ujar Sumarno, Jumat (28/2/2025).