NASIONAL

Penyedia Layanan Transportasi Diimbau Tidak Kerek Harga Tiket Mudik

"Masih masuk akal dan jangan terlalu tinggi. Itu nanti diatur oleh pemerintah,

AUTHOR / Heru Haetami, Shafira Aurelia Mentari

mudik
Ilustrasi pemudik naik kapal dari Pelabuhan Tuno Taka Nunukan, Kaltara, Selasa, (20/6/2017) (Foto: Adhima)

KBR, Jakarta- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau penyedia layanan transportasi tidak menaikkan harga tiket terlalu tinggi saat mudik Lebaran 2024. Wapres menyebut, tindakan itu bisa membebani rakyat.

“Memang semuanya sekarang terjadi indikasi kenaikan harga pangan, jadi berpengaruh kepada yang lainnya. Namun, kita harapkan masih dalam batas wajar, yang masih masuk akal dan jangan terlalu tinggi. Itu nanti diatur oleh pemerintah,” kata Wapres dalam keterangan pers di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (21/3/2024).

Wapres Ma’ruf Amin mengimbau pemudik selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan. Salah satunya dengan tidak menggunakan sepeda motor.

“Saya mengimbau untuk tidak menggunakan motor karena berbahaya dan berbagai antisiapsi yang lainnya baik dari Kepolisian, Kementerian Perhubungan, itu semuanya sudah disiapkan oleh Pemerintah,” ungkap Wapres.

Baca juga:

Senada dengan Wapres Ma'ruf, sebagian kalangan Komisi transportasi DPR RI meminta penyedia layanan angkutan umum tidak mengerek harga tiket perjalanan saat momentum Idulfitri 1445 H.

Anggota Komisi Transportasi DPR Ridwan Bae mendorong pemberi layanan jasa transporasi mengutamakan peningkatan pelayanan dengan menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat.

"Salah satu ketidaknyamanan penumpang itu atau pemudik itu adalah persoalan naiknya harga tiket. Maka oleh karena itu diimbau lah para kapal laut agar tidak menaikkan harga. Kemudian tiket pesawat juga jangan menaikkan harga. Tentu mata rantai lain juga itu harus diantisipasi. Oleh karena itu, koordinasi Kementerian ini sangat diperlukan, yang pada akhirnya jangan memanfaatkan momentum lebaran ini untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dosa loh!" ujar Ridwan kepada KBR, Senin (18/3).

Anggota Komisi V DPR Ridwan Bae mendorong pemerintah memastikan kesiapan seluruh sarana dan prasarana transportasi dalam menyambut lonjakan penumpang arus mudik maupun balik. 

Baca juga:

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini melonjak 40-an persen, yakni dari 123 juta menjadi 193 juta orang atau 70-an persen dari total penduduk Indonesia.

Sebanyak 26 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan saat puncak arus mudik, yaitu pada H-2 atau Senin, 8 April 2024. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3 IdulFitri atau Minggu, 14 April 2024, dengan potensi 41 juta orang.

Pemudik paling banyak berasal dari Jawa Timur, Jabodetabek, lalu disusul Jawa Tengah.

Kementerian Perhubungan menyebut, tahun ini jumlah pemudik yang memilih moda kereta api antar-kota mencapai hampir 40 juta orang atau sekitar 20 persen dari total pemudik. Sisanya bus, mobil pribadi, dan sepeda motor.

Editor: Muthia Kusuma Wardani

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!