NASIONAL

Pemerintah Siapkan Strategi Atasi Melambungnya Harga Jagung

"Tadi dibahas jagung karena perlu sekali untuk pakan ternak dan ayam petelur dan ayam potong"

AUTHOR / Astri Yuanasari

Harga jagung melambung
Ilustrasi: Harga pakan melambung, panen jagung di Desa Poi, Sigi, Sulteng, Jumat (05/01/24). (Antara/Basri Marzuki)

KBR, Jakarta-  Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan harga jagung yang tinggi menjadi perhatian bagi pemerintah. Hal ini disampaikan Zulhas usai rapat terbatas di Istana Negara, Kamis (18/1). 

Zulhas menyebut, harga jagung sangat berpegaruh terhadap harga komoditas pangan lain yakni daging ayam dan telur.

"Juga tadi dibahas jagung karena perlu sekali untuk pakan ternak dan ayam petelur dan ayam potong kira-kira itu intinya. Persiapan walaupun masih jauh, lebaran, tetapi sudah dibahas, dipersiapkan dari sekarang jauh-jauh hari," kata Zulhas di Istana Negara, Kamis (18/1/2024).


Mendag Zulkifli mengatakan, selain ketersediaan beras, jagung adalah komoditas yang dinilai rawan dan paling penting diantisipasi. Apalagi jelang momen Ramadan dan Idulfitri 2024.


Baca juga:

Sebelumnya para peternak ayam petelur merugi akibat terus melonjaknya harga pakan unggas. Di Kabupaten Karangasem, Bali, peternak terpaksa menyortir ayam  untuk mengurangi biaya pembelian pakan unggas, karena harga jagung pakan dari Rp4.500 meroket jadi lebih dari Rp10.000 per kilogram.

Kondisi serupa dialami peternak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Menurut Paguyuban Ternak Rakyat Indonesia (Paterain) di sana, kemarin harga jagung pakan tembus Rp8.000 per kilogram. Paguyuban pun mendesak pemerintah cepat bertindak, termasuk mengimpor jagung.

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), jagung menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan di atas 10 persen dari harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan penjualan (HAP).

HAP jagung di petani Rp4.200 per kg, sedangkan di peternak Rp5.000 per kg. Hingga akhir tahun 2023, harga jagung di tingkat peternak 49,96 persen lebih tinggi dari HAP.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!