NASIONAL

Pemerintah Salurkan Langsung Bantuan ke Korban Kekeringan di Papua Tengah

Pengiriman bantuan ini sempat terhambat karena cuaca buruk.

AUTHOR / Astri Yuanasari

Papua
Bencana kelaparan, Menko PMK Muhadjir Effendy serahkan bantuan kepada perwakilan warga Papua Tengah, Kamis (03/08/23). (BNPB)

KBR, Jakarta - Pemerintah pusat menyalurkan langsung bantuan logistik terhadap korban bencana kekeringan dan cuaca ekstrem di Papua Tengah. Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy mengatakan, kehadiran rombongan pemerintah pusat merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo untuk menjangkau ribuan korban di Kabupaten Puncak mengingat cuaca ekstrem itu telah mengakibatkan gagal panen.

"Mama mama, bapak-bapak saya datang ke sini mendapatkan pesan dari bapak presiden, Bapak Jokowi. Nanti makanan akan di bandara Agandugume, makanan nanti akan kita kirim ke sana," kata Muhadjir dalam video yang diterima KBR, Jumat (4/8/2023).

Baca juga:

Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy memerinci, bantuan logistik yang diserahkan itu berupa beras 50 ton, makanan siap saji 10 ribu paket, rendang kemasan 3000 paket, susu protein 3000 paket, dan sembako 3.000 paket.

Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2000 unit, selimut 10 ribu buah, matras 2000 buah, kasur lipat 2000 buah, pakaian anak 2000 buah, pakaian dewasa 2000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.

Pengiriman bantuan ini sempat terhambat karena cuaca buruk. Bantuan tersebut sejatinya sudah sampai di Timika, Papua pada Rabu, (2/8/2023). Namun bantuan itu masih perlu disalurkan lagi hingga ke Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Baca juga:

Menko PMK Muhadjir Effendy juga pernah mengusulkan pembangunan lumbung pangan di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Hal ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengantisipasi potensi bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang terjadi di Papua Tengah. 

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!