NASIONAL

Pemerintah Pamer Devisa Pariwisata Mencapai Rp113 Triliun

dengan nilai tambah ekonomi kreatif (ekraf) diestimasikan mencapai Rp749,58 triliun

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Muthia Kusuma

wisatawan
Ilustrasi wisatawan di Ulun Danu Beratan, Tabanan Bali, Kamis, (4/8/2022). (FOTO: ANTARA/Nyoman Hendra)

KBR, Jakarta- Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif menjelang transisi pemerintahan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, dalam pidatonya saat pembukaan Wonderful Indonesia Outlook 2024-2025.

"Menjelang transisi pemerintahan sektor pariwisata dan ekonom kreatif (parekraf) mencatatkan pertumbuhan yang positif. Perolehan devisa telah mencapai 7,46 miliar dolar AS (setara Rp113 triliun), dengan nilai tambah ekonomi kreatif (ekraf) diestimasikan mencapai Rp749,58 triliun. Nilai ekspor produk kreatif juga telah mencapai 12,36 miliar dolar AS," ungkap Angela.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menambahkan, capaian ini menunjukkan sektor parekraf mampu bertahan di tengah kondisi global yang dinamis. Lebih lanjut, Angela menjelaskan tren pariwisata saat ini semakin mengarah pada perjalanan yang berkelanjutan dan berdampak. Kata dia, wisatawan cenderung mencari pengalaman yang lebih mendalam dan bermakna.

"Menyikapi hal tersebut, ada dua hal yang tidak bisa kita abaikan yaitu keberlanjutan dan teknologi. Penyelenggaraan parekraf berkelanjutan, bukan lagi menjadi pilihan tapi perlu diposisikan sebagai kebutuhan yang diutamakan," kata Angela.

Baca juga:

Menurut Expert Survey Outlook Parekraf 2024-2025, pertumbuhan pariwisata ke depan akan sangat bergantung pada stabilitas ekonomi dan pengembangan destinasi yang berkualitas dan inovatif. Survei ini juga menunjukkan bahwa wisatawan semakin sadar akan dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan pariwisata.

Angela Tanoesoedibjo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai target pengembangan sektor parekraf.

"Tanpa kolaborasi, akan sulit bagi Kemenparekraf untuk mencapai target yang ditentukan," tutupnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama periode Januari hingga Juli 2024 mencapai 7,75 juta. Jumlah itu naik 20,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Jumlah kunjungan wisman hingga Juli 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak 2020,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, (2/9/2024).

Sementara itu, kunjungan wisman pada Juli 2024 saja mencapai 1,31 juta kunjungan atau meningkat 9,42 persen dibandingkan Juni 2024. Jumlah ini juga naik 16,91 persen dibandingkan Juli 2023.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!