NASIONAL

Pedagang Pasar Desak Pemerintah Serius Tangani Kenaikan Harga Bahan Pokok

"Perlu didorong agar pemerintah tidak membuat aturan yang ribet,"

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Rony Sitanggang

BPS: Juni deflasi
Ilustrasi:Pedagang bawang merah di Pasar Al-Mahirah, Banda Aceh, Sabtu (08/06/24). (Antara/Khalis Surry)

KBR, Jakarta- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mendesak pemerintah harus semakin serius menangani kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok. Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri mengatakan di pasar sejumlah komoditas mengalami kenaikan yakni diantaranya cabai rawit, bawang putih, hingga gula-garam. 

Kata dia, pemerintah harus mengikuti harga pangan di pasaran.

"Apa rekomendasinya? Rekomendasinya, pemerintah fokus mempelajari, mengikuti harga pangan sehingga sehingga langkah-langkah yang diambil pascakenaikan beberapa komoditas ini dapat diatasi dengan baik. Tapi saya sendiri jujur belum begitu khawatir, tapi kekhawatiran itu ada di cabai. Semoga bisa segera di atasi," ujar Mansuri kepada KBR, Senin (22/7/2024).

Kata dia, regulasi yang ada berbelit-belit.

"Saya melihat bahwa banyak regulasi yang dibuat lalu justru menyulitkan pemerintah sendiri. Kalau regulasi pemerintah tidak berbelit-belit, harus ada menyiapkan kuota impor. Kalau nggak begitu mungkin kita nggak punya keterbatasan stok dalam negeri. Mungkin ini perlu didorong agar pemerintah tidak membuat aturan yang ribet," kata Mansuri.

Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri mengatakan pemerintah harus dapat mengikuti perkembangan harga, guna hadirnya solusi yang konkret dirasakan masyarakat.

Mansuri menyebut sementara itu untuk komoditas minyakita dilaporkan semakin langka dan mahal dipasaran. Ia pun mempertanyakan langkah Kementerian Perdagangan dalam menangani hal ini.

Ia mendorong pemerintah fokus pada mengutamakan pemenuhan stok dalam negeri. Sebab, menurut Mansuri jika stok tersedia di pasaran maka harga akan dapat perlahan menurun.

Baca juga:

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan, berdasarkan pemantauan harga Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) sampai dengan pekan kedua Juli 2024, beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai. Penyebabnya, terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga yaitu beras, cabai rawit, dan minyak goreng.

Pelaksana harian (Plh) Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, M. Habibullah mengatakan harga beras di Juli 2024 masih mengalami kenaikan ketimbang Juni 2024. Kata dia, kini harga beras sebesar Rp15.072 per kilogram sementara Juni seharga Rp15.045 per kilogram.

“Komoditas beras rata-rata harga beras sampai dengan minggu kedua Juli mencapai Rp15.072 per kilogram. Kenaikan beras ini juga terjadi di 113 kabupaten/kota atau 31,30 persen,” jelasnya saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2024 dipantau via kanal Youtube Kemendagri RI, Senin (15/7/2024).

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!