NASIONAL

PBNU Tak Akan Arahkan Nahdiyin Dukung Capres-Cawapres Tertentu

Kita tidak akan sebut nama untuk mewakili NU. NU bukan partai politik yang bisa menunjuk atau mengajukkan calon-calon orang per orangnya.

AUTHOR / Astri Septiani

PBNU Tak Akan Arahkan Nahdiyin Dukung Capres-Cawapres Tertentu
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf saat konpers Munas-Konbes NU 2023, Jakarta, Jumat (15/09/23). (TVNU)

KBR, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak akan mengarahkan Nahdiyin --sebutan warga NU-- untuk mendukung calon presiden atau wakil presiden tertentu. Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mempersilakan semua pasangan calon untuk merebut simpati warga NU.

"Kalau NU ini adalah organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan. Jadi kita bukan pada ranah untuk mendukung atau tidak mendukung calon tertentu. Kita serahkan masing-masing warga. Kita ini sudah teredukasi dengan baik dan masyarakat ini sudah semakin pintar, bisa memilih dengan berbagai pandangan-pandangan yang saya kira tidak mudah sekarang diarahkan oleh siapapun," kata Fahrur saat dihubungi KBR, Rabu (18/10/2023).

Ahmad Fahrur Rozi yang kerap disapa Gus Fahrur ini menilai, pertarungan sengit untuk mendapatkan suara Nahdiyin mungkin terjadi di Wilayah Jawa Timur. Sebab provinsi itu menjadi daerah basis massa NU.

Fahrur mendorong agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik, bebas dari polarisasi dan perpecahan, dewasa, objektif, dan bertanggung jawab. NU kata dia, menentang model kampanye hitam dan saling mencaci-maki.

Baca juga:

Dia meminta para kandidat mengedepankan program-program pemberdayaan serta melakukan kampanye yang mendidik dan menyenangkan, untuk menarik suara masyarakat.

"NU tidak akan jadi bagian kontestasi ini. Kita hanya akan memberikan usulan agar supaya pemimpin bertanggung jawab, pemimpin yang mempunyai visi masa depan. Kita tidak akan sebut nama untuk mewakili NU. NU bukan partai politik yang bisa menunjuk atau mengajukkan calon-calon orang per orangnya. Saya berharap ini adalah pandangan kita tentang bangsa Indonesia menjadi baik dan maju," tambahnya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!