NASIONAL
Dinamika Bursa Bakal Cawapres, Persaingan Makin Ketat
"Siapakah calon wakil presiden yang paling pantas untuk Anies? Kalau menurut masyarakat, pertama AHY, yang kedua Sandi, baru Khofifah."
AUTHOR / Astri Septiani
KBR, Jakarta - Perbincangan soal bursa bakal calon wakil presiden tak kalah hangat diperbincangkan menjelang Pemilu 2024. Di tengah perbincangan itu, publik dikagetkan dengan kabar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bakal menjadi pendamping calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan di pemilu presiden mendatang.
Duet Anies-Muhaimin memicu kontroversi sebab salah satu partai pengusung Anies yakni Demokrat menilai pemilihan Muhaimin Iskandar dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) belum lama merilis hasil survei nama yang dianggap paling pantas menjadi bakal calon wakil presiden.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut sederet nama kandidat pendamping Prabowo Subianto, Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo di pemilu presiden tahun depan.
"Siapakah calon wakil presiden yang paling pantas untuk Anies? Kalau menurut masyarakat, pertama AHY, yang kedua Sandi, baru Khofifah. Sementara untuk Ganjar pranowo menurut masyarakat yang paling cocok adalah kalau nggak Erick, Sandi atau Ridwan Kamil baru kemudian nama lain. Untuk Prabowo menurut masyarakat yang paling cocok adalah Erick Thohir baru AHY, Mahfud dan seterusnya. Itu kalau kita tanyakan soal siapa kira-kira cawapres yang paling pantas mendampingi tiga nama itu," kata Djayadi (30/8/2023).
Baca juga:
Survei serupa juga dilakukan lembaga Algoritma Research and Consulting. Dari jajak pendapat itu, ada ada beberapa nama yang punya peluang besar menjadi cawapres. Misalnya nama Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono dan Erick Thohir.
Di luar nama empat tokoh tersebut masih ada nama lain yang mencuat dari klaster figur popular perempuan seperti Tri Risma Harini, Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa dan Susi Pudjiastuti.
Sedangkan dari kalangan politik, nama lain yang masuk bursa cawapres adalah Airlangga Hartarto, bekas Gubernur NTB Zainul Majdi dan politisi PKS Salim Assegaf.
Salah satu yang kerap disebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengaku tidak ingin besar kepala lantaran namanya diperhitungkan untuk mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden mendatang.
Erick mengatakan, bursa bakal calon wakil presiden masih sangat dinamis. Selain itu, penentuan bakal cawapres merupakan kewenangan koalisi partai.
"Ya kan kalau orang tua kan ada bapak/ibu. Koalisi juga kan ada beberapa partai. Oh, nanti gini aja. Kalau koalisinya terbentuk nanti masing-masing mengajukan nama nanti kita lihat gitu yah, mekanismenya itu ada. Kalau kita 'oh saya, saya' taunya tidak diusulkan (tertawa). Apalagi kayak tadi broken heart kalau udah naksir taunya ditolak sama orang tua," kata Erick ketika ditemui di kompleks Parlemen usai mengikuti Sidang Tahunan MPR RI 2023, Rabu (16/8/2023).
Meski begitu, Erick Thohir yang juga menjabat Ketua Umum PSSI ini bersyukur atas dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai bakal calon RI 2.
Erick memastikan akan tegak lurus kepada Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan program-program pemerintah saat ini. Ia juga berkomitmen memanfaatkan kekuasaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
Sementara itu, Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menjalin komunikasi politik terkait sosok pendamping Ganjar Pranowo dalam pemilihan Presiden pada Pemilu 2024.
Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno yang juga masuk bursa cawapres mengatakan, penentuan sosok pendamping Ganjar masih dinamis. Meskipun PPP menjadi satu-satunya partai yang berkoalisi dengan PDI-Perjuangan.
"Saya ingin mengingatkan semoga kemarin saya baru memberikan arahan sebagai Bappilu, jangan ngambil statement yang berpotensi nanti diartikan bahwa kita kepede-an, atau kita jemawa, jangan. Ini adalah proses bagaimana kita konsolidasi untuk terus dekat dengan rakyat," kata Sandi kepada wartawan di Gedung Nusantara 2, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno meminta kadernya realistis dan menjaga kenyamanan komunikasi yang sudah terjalin. Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy menilai bergabungnya Golkar dan PAN ke partai pendukung Prabowo Subianto, semakin membuka peluang Sandiaga menjadi pendamping Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Di tempat lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih menunggu rekomendasi dari para kiai Nahdlatul Ulama tentang langkah politiknya di 2024. Jabatan Khofifah sebagai gubernur bakal berakhir pada 31 Desember mendatang.
Saat ini, ia berpeluang kembali maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur dan menjadi bakal calon wakil presiden di Pemilu 2024.
"Kan ada pertemuan reguler yang dilakukan para ulama-ulama Kiai di Jawa Timur dan belum pada posisi final ya bagaimana sesungguhnya rekomendasi kepada saya terutama. Kalau PBNU sendiri memberikan kesempatan kadernya untuk menyampaikan aktualisasi politiknya," kata Khofifah.
Baca juga:
- Soal Capres-Cawapres, Jokowi: Saya Bukan Lurah
- Survei Capres LSI: Ganjar dan Prabowo Ketat, Anies Menguntit
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!