NASIONAL

Mitigasi Kebocoran Data Berulang, Wapres Minta Polri Tingkatkan SDM

kasus kebocoran data yang terus berulang di Indonesia menandakan lemahnya sistem keamanan siber negara.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Muthia Kusuma Wardani

Maruf
ilustrasi Wapres Maruf Amin bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

KBR, Jakarta– Wakil Presiden Maruf Amin meminta jajaran Polri meningkatan kemampuan sumber daya manusianya di bidang siber. Tujuannya agar polisi lebih responsif terhadap laporan masyarakat terkait serangan siber. 

Maruf menyampaikan, saat ini Indonesia memiliki jumlah pengguna internet mencapai hingga 185,3 juta orang. Kata dia, jumlah itu tidak hanya menunjukkan besarnya pemanfaatan internet, namun juga kerentanan terhadap risiko serangan siber.

“Tingkatkan kemampuan SDM aparatur di bidang siber agar lebih responsif dan tanggap atas laporan masyarakat. Latih personel Polri dari tingkat Mabes sampai ke tingkat Polsek dengan melibatkan unsur-unsur terkait,” ucapnya sebagai sambutan Seminar Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-33 Tahun 2024 dipantau via kanal Youtube Wakil Presiden RI, Kamis (8/8/2024).

Baca juga:

Wakil Presiden Maruf Amin menegaskan, penguatan ketahanan siber juga sebagai upaya mitigasi risiko kebocoran data. Menurut dia, kasus kebocoran data yang terus berulang di Indonesia menandakan lemahnya sistem keamanan siber negara. Selain itu, rendahnya literasi digital masyarakat juga turut memudahkan penjahat siber melakukan aksinya.

Lebih jauh Maruf mengingatkan, saat ini masyarakat sangat membutuhkan aparatur kepolisian yang memiliki literasi teknologi. Hal itu guna memastikan perlindungan dan penegakan hukum bagi setiap warga negara, baik dari tindak pidana secara umum, maupun dari kejahatan di ranah siber.

“Serangan siber ini menyasar data nasional dan data pribadi masyarakat, sehingga mengancam privasi dan keamanan masyarakat dan negara,” tuturnya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!