NASIONAL

Kemendagri: Waspadai Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pangan

"Kita jangan sampai jatuh di lubang yang sama karena dari lima tahun tuh kelihatan grafiknya sama setiap tahun,"

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Rony Sitanggang

Kenaikan harga bahan pokok
Ilustrasi: Sembako, Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) di Lapangan Bangetayu, Semarang, Jateng, Selasa (16/7/2024).(Antara/Makna Zaezar)

KBR, Jakarta- Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, meminta jajaran pemerintah mewaspadai kenaikan harga sejumlah komoditas. Ia menyebut pemerintah mestinya bisa belajar dari pengalaman sebelumnya, sebab grafik menunjukkan grafik yang sama setiap tahunnya.

"Beras, bawang, cabai lima tahun ke belakang ya itu kurang lebih di bulan-bulan itu turun dan utamanya yang naik. Ini saya belum tahu nih Bu BPS, tetapi sudah tiga minggu terakhir sedikit demi sedikit beras kita merambah naik. Nah hal-hal yang demikian ini yang ingin saya tekankan. Kita jangan sampai jatuh di lubang yang sama karena dari lima tahun tuh kelihatan grafiknya sama setiap tahun," kata Tomsi saat rakor pengendalian inflasi, Senin (29/07/24).

Kata dia, upaya-upaya yang lakukan untuk jangka menengah ke depan harus menjadi perhatian semua pihak. Contohnya distribusi, saat ini masih melihat terdapat gangguan dan ketidaklancaran sehingga butuh dievaluasi. 

Baca juga:

Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, mengatakan  terkait barang-barang impor,  mesti dipastikan bahwa penyalurannya tepat waktu. Ia meminta agar pelaku impor nakal dan tak tepat waktu diberi hukuman.

"Kalau impor betul dia impor tapi pada saat kita butuhkan barang itu berkurang atau kosong itu sama saja mereka-mereka mempermainkan kita. Jadi ketegasan ini perlu, hukuman bagi mereka juga perlu," tambahnya.

Selain itu Tomsi menyebut pada minggu keempat Juli 2024, terdapat sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga. Yakni cabai rawit naik di 202 daeah, minyak goreng di 174 daerah, dan beras di 120 daerah.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!