NASIONAL

Kasus Covid-19 di Jakarta Naik 40 Persen

"Akan ada siklus enam bulan sekali memang ada kenaikan. Dan virus juga kan terus bermutasi."

AUTHOR / Muthia Kusuma

Kasus Positif COVID-19 Naik Lagi, PB IDI Minta Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Tersedia
Ilustrasi. Vaksin COVID-19 dosis booster. (Antara))

KBR, Jakarta-  Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap, kenaikan kasus Covid-19 periode 27 November hingga 3 Desember 2023, mencapai 40 persen dibanding pekan sebelumnya. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, banyak kasus yang tidak terdeteksi karena pasien bergejala ringan sehingga tidak melakukan tes Covid-19.

"Yang perlu kita sadari bahwa Covid-19 ini polanya akan seperti ISPA dan pneumonia, pola tahunan terutama di pancaroba, dia akan meningkat. Jadi akan ada siklus enam bulan sekali memang ada kenaikan. Dan virus juga kan terus bermutasi. Dan juga imunisasi vaksinasi masih gratis di Puskesmas maupun rumah sakit terdekat RSUD DKI Jakarta itu gratis untuk dosis 1, 2, 3, 4 merknya Inovac untuk usia 18 tahun ke atas," ucap Ngabila kepada KBR, Rabu, (6/12/2023).

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menambahkan, saat ini kondisi penularan Covid-19 masih fase endemis, sehingga antisipasi yang dilakukan hanya bersifat imbauan.

Baca juga:


Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama meminta warga yang mengalami gejala korona untuk test antigen maupun PCR bebas biaya di puskesmas sebagai bentuk deteksi dini. Dia mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan tidak panik dalam menyikapi lonjakan kasus COVID-19 di tanah air dan negara-negara tetangga.

Kasus Covid-19 mengalami peningkatan menjelang akhir tahun di sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura, dengan dominasi varian EG.5.

Di Indonesia, peningkatan kasus juga terjadi pada Oktober hingga November 2023.

Pada 2 hingga 8 Oktober terdapat 65 kasus positif, sementara 20 sampai 26 November terjadi 151 kasus positif. Kasus meninggal selama 2 bulan itu berjumlah 1 orang.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!