NASIONAL

Kabaharkam Polri: Aiman Datang Saja, Ungkap Siapa Orangnya

Fadil mengungkapkan, saat ini sudah ada enam laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya terkait pernyataan Aiman.

AUTHOR / Astri Yuanasari

Aiman
Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Fadil Imran di DPR, 15/11/2023. (Foto: Akun Youtube Komisi III DPR)

KBR, Jakarta - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Fadil Imran meminta anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono agar datang dan menjalani proses penyelidikan di Polda Metro Jaya. Ini terkait pernyataan Aiman soal anggota Komandan Polisi yang diduga tidak netral dalam proses Pemilu 2024.

Fadil mengungkapkan, saat ini sudah ada enam laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya terkait pernyataan Aiman. Polisi, pasti akan melakukan klarifikasi terhadap seluruh laporan itu.

"Apa benar ada Komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada Caleg tertentu atau Partai Politik tertentu atau Capres tertentu? Apa benar seperti itu? Siapa? Kan katanya banyak, nanti akan kami klarifikasi. Jadi tidak usah takut. Aiman datang saja, siapa orangnya, buka. Jangan cuma berani bicara tetapi tidak berani bertanggung jawab. Karena jangan membangun sebuah narasi yang kemudian berakibat kepada terganggunya alam sadar publik," kata Fadil dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (15/11/2023).

Baca juga:

- DPR Usul Pembentukan Panja Pengawasan Netralitas Polri

- Pemilu 2024, Mabes Kerahkan 25 Ribu Personel Brimob

Kabaharkam Polri juga mengatakan, terhadap pernyataan jurnalis senior tersebut, akan dilakukan klarifikasi apakah ada perbuatan pidana atau tidak. Jika tidak ada tindakan pidana, maka akan dianggap sebagai bagian dari proses demokrasi dalam menyampaikan pendapat.

"Tapi publik juga harus dididik untuk tidak menyampaikan sesuatu yang tidak berdasarkan fakta," imbuhnya.

Sebelumnya, Aiman Witjaksono mempertanyakan soal permintaan sejumlah Polres kepada KPU dan Bawaslu untuk mengintegrasikan CCTV. Ia menduga hal ini untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu. Hal ini diunggah di laman instagram pribadinya, beberapa hari yang lalu.

"Yang menjadi pertanyaan, untuk apa Polres meminta pengintegrasian CCTV tersebut jauh sebelum kampanye berlangsung? Mungkinkah ini menjadi uji netralitas aparat negara?" kata Aiman, dikutip dari laman Instagram pribadinya.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!