NASIONAL

Intervensi Stunting, Pemerintah Gelar Pengukuran Balita Serentak

"Semua bergerak untuk melakukan kegiatan pengukuran dan penimbangan secara nasional,"

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Rony Sitanggang

Intervensi penurunan stunting
Pengukuran kepala balita saat pelaksanaan intervensi penurunan stunting di Posyandu Vitaka di Bekasi, Jabar, Senin (03/06/24).(Antara/Fakhri Hermansyah)

KBR, Jakarta- Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tengah berupaya mengakurasi data stunting antara hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan hasil Survei Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Kata dia, pengintegrasian data tersebut nantinya dapat menentukan langkah preventif yang akan diambil oleh pemerintah dalam mencapai target penurunan stunting di Indonesia. 

Muhadjir mengatakan, untuk mendukung upaya tersebut, pemerintah melakukan pengukuran dan penimbangan anak dan balita yang dilakukan serentak pada bulan Juni ini.

"Seluruh kader Posyandu, kader pendamping keluarga, dan seluruh jajaran perangkat desa, kecamatan, sampai di tingkat kabupaten kota dan provinsi, semua bergerak untuk melakukan kegiatan pengukuran dan penimbangan secara nasional, sekaligus mengawasi atau memantau memastikan bahwa semua dilakukan dengan benar," kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan Posyandu di Villa Taman Kartini, Margahayu, Bekasi, Senin (3/6/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga mengingatkan kepada masyarakat, terutama para orang tua agar berperan aktif dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anak bayi dan balitanya.

"Karena ini ibu-ibu saya mohon betul perhatian putri-putranya, pokoknya begitu tadi Prof Dante menyampaikan begitu tahu timbangannya kok turun segera lapor, jangan menunggu didatangi. Tadi saya tanya sama bu Kadinkes itu banyak yang harus didatangi, tidak dengan kesadarannya sendiri di puskesmas dengan kesadaran sendiri datang ke Posyandu," imbuhnya.

Baca juga:

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting sebesar 14% pada akhir 2024 ini. Namun Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat, pada 2023 prevalensi stunting masih berada di angka 21,5% atau hanya turun sebesar 0,1% dibandingkan data tahun 2022 yang tercatat sebesar 21,6%.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!