NASIONAL

Turunkan Angka Stunting, Pemerintah Gencarkan Program Intervensi

Intervensi serentak pencegahan stunting merupakan langkah penting dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting.

AUTHOR / Shafira Aurel

stunting
Petugas lakukan penimbangan berat badan Balita (16/1/2023) di Medan, Sumut. (Foto: ANTARA/Yudi Lmo)

KBR, Jakarta - Pemerintah berencana menggencarkan program intervensi secara terintegrasi untuk mempercepat target penurunan 'tengkes' atau stunting.

Menurut Dirjen Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi, program intervensi itu akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada Juni 2024.

Maria menjelaskan, intervensi serentak pencegahan stunting merupakan langkah penting dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting.

Saat intervensi serentak pencegahan stunting itu, petugas akan melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran pada ibu hamil, balita, dan calon pengantin. Khusus balita dan ibu hamil, intervensi akan diberikan sesuai permasalahan yang dialami berdasarkan hasil pemeriksaan.

“Konsep dari intervensi serentak pencegahan ini adalah melakukan cegatan-cegatan, dimana kalau tidak melakukan cegatan-cegatan itu anak ini akan menjadi stunting. Ini akan dilakukan bulan Juni di seluruh Indonesia diseluruh Posyandu. Jadi sudah turun juga radiogram dari Kemendagri kepada semua Gubernur untuk melakukan intervensi. Lalu juga ada surat edaran dari Dirjen Kemendes supaya dana desa itu bisa digunakan untuk kegiatan intervensi serentak ini,” ujar Maria di FMB9ID_IKP, Rabu (29/5/2024).

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting tahun 2023 mencapai 21,5 persen. Capaian ini hanya turun 0,1 persen dibandingkan 2022.

Tahun ini, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga menjadi 14 persen. Target ini diprediksi akan sulit tercapai lantaran masih tingginya angka stunting di tanah air.

Baca juga:

- Pemerintah Dinilai Gagal Capai Target Penurunan Prevalensi Stunting

- Atasi Tengkes, Kemenkes Gencarkan Pelatihan SDM

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!