NASIONAL

Hidrometeorologi Basah Mendominasi Bencana Sepanjang 2023

Bencana 2023 berdampak pada 267 korban meninggal dunia

AUTHOR / Hoirunnisa

banjir
Anak-anak bermain air saat banjir di Depok, Jawa Barat, Minggu, (5/11/2023) (FOTO: ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah bencana alam sepanjang 2023 mencapai 4.940 kali. Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan, jumlah itu meningkat ketimbang tahun 2022 yang mencapai sekitar tiga ribuan kejadian. Kata dia, tahun ini peristiwa bencana didominasi hidrometeorologi basah.

"4.940 kali bencana tetapi kalau kita lihat di 2021, 2020 angkanya tembus di 6 ribu. Nah ini tentu saja kejadian ini fluktuatif. Dari 2023 ini yang menonjol memang yang terbesar di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi basah banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem. Itu dari 4.940 paling tidak separuhnya," ujar Suharyanto dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Jumat (12/1/2024).

Baca juga:

Kepala BNPB, Suharyanto menambahkan dampak bencana tidak selalu berbanding lurus dengan banyaknya kejadian. Suharyanto mencatat, bencana 2023 berdampak pada 267 korban meninggal dunia, 33 hilang dan lima ribuan orang luka-luka.

Meski begitu, Suharyanto menyebut tahun lalu juga terjadi sejumlah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah akibat fenomena El Nino yang memicu anomali iklim kering.

"Tentu karena El nino banyak, Karhutla ini 1.802 kejadian. dan sisanya adalah bencana geologi dan vulkanologi," kata Suharyanto.

Lebih jauh Suharyanto menyebut, Indonesia merupakan negara dengan potensi risiko bencana paling tinggi. Kata dia, jika dirata-ratakan dalam sehari terdapat 15 hingga 17 bencana.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!