NASIONAL
Gugat Pilkada Jatim, Kubu Risma Minta Khofifah-Emil Didiskualifikasi
"Setelah kami menggunakan data yang mulia, menggunakan program ternyata penyebaran Bansos dan perolehan suara Paslon 02 itu ada korelasinya."
AUTHOR / Shafira Aurel
-
EDITOR / Muthia Kusuma
KBR, Jakarta- Calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 03 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans meminta Mahkamah Konstitusi untuk memerintahkan KPU melakukan pemungutan suara ulang untuk Pilkada Jawa Timur 2024.
Hal itu disampaikan saat menggugat hasil Pilkada Jawa Timur 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kuasa Hukum Risma-Gus Hans, Triwiyono Susilo meyakini adanya manipulasi untuk mendongkrak suara paslon nomor urut 02, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Salah satu yang disorot yakni penggunaan bantuan sosial atau bansos di beberapa daerah, serta penggerakan petugas untuk memanipulasi suara di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
"Setelah kami menggunakan data yang mulia, menggunakan program ternyata penyebaran Bansos dan perolehan suara Paslon 02 itu ada korelasinya. (Untuk itu kami meminta) Mendiskualifikasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak karena telah melakukan pelanggaran secara terstruktur sistematis dan masif (TSM) dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur tahun 2024," tutur Triwiyono di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
Baca juga:
Kuasa Hukum Risma-Gus Hans, Triwiyono Susilo juga mengklaim pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti kuat yang dapat membuktikan beragam kecurangan yang dilakukan itu.
Sebelumnya dalam Pilkada Jatim 2024, pasangan calon nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak meraih suara terbanyak yakni 12.192.165 suara.
Sementara paslon nomor urut 01 Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim hanya memperoleh 1.797.332 suara, dan paslon nomor urut 03 Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mendapatkan 6.743.095 suara.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!