NASIONAL
Fenomena El Nino Sebabkan Harga Cabai Rawit Naik
Dampak El Nino yang menyebabkan gangguan dari panen.
AUTHOR / Muhammad Rifandi Fahrezi, Shafira Aurel
KBR, Jakarta - Fenomena El Nino yang berdampak pada kekeringan, dinilai menjadi salah satu penyebab naiknya harga cabai rawit. Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar mengatakan, harga cabai rawit secara nasional naik sejak minggu pertama Juli.
"Beberapa faktor penyebab dari kenaikan harga cabai rawit adalah permintaan yang tinggi tetapi suplainya terbatas. Karena menunjukkan adanya pengaruh ataupun dampak El Nino yang menyebabkan gangguan dari panen maupun pasokan," ungkap Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2023, Senin (21/8/2023).
Amalia mendorong pemerintah memperlancar alur distribusi dan suplai antardaerah. Sehingga stok cabai rawit tercukupi dan harga kembali stabil.
“Setidaknya terdapat 237 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit,” kata Amalia.
Berdasarkan panel Harga Pangan Nasional per Senin (21/8/2023), harga cabai rawit naik sekitar 3,2 persen menjadi Rp48.020 per kilogram.
Sudah Diperingatkan
Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sudah memperingatkan potensi kenaikan harga pangan saat kekeringan atau kemarau ekstrem.
Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, kenaikan harga pangan akan terus terjadi jika pemerintah tidak segera memberi solusi.
"Sangat, sangat berpotensi (naik harga pangan saat El Nino). Saat ini saja panen masih relatif aman, pengendalian harganya tinggi, gimana nanti El Nino? Yang barangnya enggak ada, ini kan terkait suplay dan demand. Kalau pelaksanaan pengawalan pangan masih sama seperti sekarang, ditambah dengan beban El Nino yang cukup tinggi, maka kami pesimistis kalau masalah pangan ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat," ujar Mansuri kepada KBR, Kamis (29/6/2023).
Mansuri menambahkan, komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga tinggi saat El Nino antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, dan beras.
Baca juga:
- Antisipasi El Nino, Jokowi Minta Cadangan Pangan Tercukupi
- BMKG Peringatkan Bencana Kekeringan di Semester II 2023
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau tahun ini terjadi pada pertengahan Juli hingga Agustus.
Editor: Wahyu S.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!