NASIONAL

Fenomena El Nino Sebabkan Harga Cabai Rawit Naik

Dampak El Nino yang menyebabkan gangguan dari panen.

AUTHOR / Muhammad Rifandi Fahrezi, Shafira Aurel

Fenomena El Nino Sebabkan Harga Cabai Rawit Naik
Pedagang menjual cabai di Pasar Senen, Jakarta, Senin (26/12/2022). Harga cabai naik hingga Rp50 ribu perkilo. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta - Fenomena El Nino yang berdampak pada kekeringan, dinilai menjadi salah satu penyebab naiknya harga cabai rawit. Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar mengatakan, harga cabai rawit secara nasional naik sejak minggu pertama Juli.

"Beberapa faktor penyebab dari kenaikan harga cabai rawit adalah permintaan yang tinggi tetapi suplainya terbatas. Karena menunjukkan adanya pengaruh ataupun dampak El Nino yang menyebabkan gangguan dari panen maupun pasokan," ungkap Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2023, Senin (21/8/2023).

Amalia mendorong pemerintah memperlancar alur distribusi dan suplai antardaerah. Sehingga stok cabai rawit tercukupi dan harga kembali stabil.

“Setidaknya terdapat 237 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit,” kata Amalia.

Berdasarkan panel Harga Pangan Nasional per Senin (21/8/2023), harga cabai rawit naik sekitar 3,2 persen menjadi Rp48.020 per kilogram.

Sudah Diperingatkan

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sudah memperingatkan potensi kenaikan harga pangan saat kekeringan atau kemarau ekstrem.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, kenaikan harga pangan akan terus terjadi jika pemerintah tidak segera memberi solusi.

"Sangat, sangat berpotensi (naik harga pangan saat El Nino). Saat ini saja panen masih relatif aman, pengendalian harganya tinggi, gimana nanti El Nino? Yang barangnya enggak ada, ini kan terkait suplay dan demand. Kalau pelaksanaan pengawalan pangan masih sama seperti sekarang, ditambah dengan beban El Nino yang cukup tinggi, maka kami pesimistis kalau masalah pangan ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat," ujar Mansuri kepada KBR, Kamis (29/6/2023).

Mansuri menambahkan, komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga tinggi saat El Nino antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, dan beras.

Baca juga:

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau tahun ini terjadi pada pertengahan Juli hingga Agustus.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!