NASIONAL

Epidemiolog Ingatkan Potensi Peningkatan Penyakit Menular Saat Nataru

"Apakah itu flu termasuk ISPA, maupun Covid-19 dengan varian baru misalnya, meski pandemi telah melandai."

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
pandemi
Para penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Jawa Barat saat pandemi COVID-19 (FOTO: ANTARA/Fakhri Hermansyah)

KBR, Jakarta- Epidemiolog Dicky Budiman meminta masyarakat mewaspadai potensi peningkatan penyebaran penyakit menular pada musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia menyebut peningkatan potensi penyebaran penyakit meningkat seiring dengan meningkat pula mobilitas manusia pada momen Nataru.

"Penyakit yang perlu diwaspadai terutama dalam masa seperti ini ditambah musim liburan ya, musim hujan juga, adalah penyakit seperti virus ya. Khususnya yang sifatnya pernapasan. Apakah itu flu termasuk ISPA, maupun Covid-19 dengan varian baru misalnya, meski pandemi telah melandai. Nah ini utamanya karena didominasi dengan penularan akibat kontak erat dekat minim pencegahannya nah ini yang berpotensi terjadi,"kata Dicky saat dihubungi KBR (18/12/14).

Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan pada masa liburan, potensi penyakit yang disebabkan konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis juga meningkat.

Dia mendorong peningkatan pengawasan di pintu masuk, seperti bandara, pelabuhan dan terminal untuk mendeteksi pelancong yang menunjukkan gejala penyakit menular. Selain itu, ia mengimbau masyarakat waspada dan terus konsisten dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Selain itu juga dalam situasi seperti in, jadi kesempatan untuk meningkatkan sistem deteksi ya di daerah-daerah. Kesempatan di berbagai tempat sarana publik itu kita meningkatkan kampanye kepada publik untuk mencegah penularan penyakit," kata dia.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!