NASIONAL

DPR: Pembangunan Zona Aman Depot Pertamina Terhambat

Andre Rosiade menuding lambannya pembangunan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kurang tegas

AUTHOR / Shafira Aurelia Mentari

kebakaran di depot Pertamina
Ilustrasi kebakaran tangki minyak Pertamina di Indramayu, Jawa Barat, Senin, (29/3/2021). (FOTO: ANTARA/Dhedez Anggara).

KBR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) diminta mempercepat pembangunan buffer zone atau zona aman di Depot Plumpang Jakarta usai kebakaran, Jumat, (03/03/2023). Anggota Komisi bidang BUMN DPR Andre Rosiade menuding lambannya pembangunan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kurang tegas. Andre meminta Pertamina segera menyelesaikan seluruh hambatan di lapangan.

"Pertamina sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan langkah-langkah yang sesuai arahan Pak Menteri BUMN dan Presiden Joko Widodo untuk bagaimana bisa mempercepat buffer zone itu bisa dilaksanakan. Tetapi ada halangan yang perlu pak Menteri BUMN bawa hal ini ke dalam Ratas (Rapat Terbatas) dengan Presiden. Yaitu bahwa tidak adanya ketegasan, tidak adanya sikap yang jelas dan konkret dari Plt Gubernur DKI Jakarta. Setahu saya Pertamina siap untuk membayar uang ganti untung," ujar Andre Rosiade, dalam Rapat Kerja bersama BUMN, Senin (6/5/2023).

Baca juga:

    Andre menambahkan, Pertamina sudah menyiapkan sejumlah uang ganti untung dan biaya bela sungkawa kepada warga terdampak. Menurutnya, perusahaan pelat merah itu juga siap menggandeng Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara disingkat (Jamdatun) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunanterkait penyaluran biaya ganti untung itu.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kebakaran pemukiman di sekitar Depot Pertamina Plumpang Jakarta Utara disebabkan tidak adanya zona aman atau buffer zone. Zona aman ini memisahkan Depot Pertamina dengan pemukiman warga untuk memastikan jarak aman ideal pada objek vital. 

    Baca juga:

    "Sudah pernah direncanakan (pembangunan) ketika terjadi kebakaran di Plumpang tahun 2009 direncanakan untuk membangun buffer zone sekitar 100 meter. Namun mungkin dengan berbagai situasi waktu itu tidak terjadi. Namun kali ini (terjadi kebakaran, red), karena ini sebenarnya hanya bom waktu saja, ini anytime bisa terjadi karena ini kan high risk memang dan begitu dekatnya warga sehingga buffer zone ini menjadi suatu hal yang harus dilakukan segera," kata Nicke, Kamis (16/3/2023).

    Editor: Muthia Kusuma Wardani

    Komentar

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!