NASIONAL

BNPT: Sejak 2018 Angka Serangan Teror Turun Tajam

Untuk pencegahan serangan teror, BNPT terus melakukan kegiatan anti-radikalisme baik secara tatap muka maupun dengan cara menggunakan teknologi digital.

AUTHOR / Muhammad Rifandi Fahrezi

Teror
Arsip. Personel Densus 88 Antiteror membawa terduga teroris di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jatim (18/3/2021). (Foto: ANTARA/Umarul Faruq)

KBR, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel melaporkan, dalam kurun waktu 2018 hingga 2023 terjadi penurunan sangat tajam terkait kasus-kasus serangan teror.

“Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, dan indeks radikalisme dan indeks terorisme terus juga menurun. Dan posisi Indonesia yang dilaporkan Global Terorism Index, semakin baik dalam kategori medium impected,” kata Rycko dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) BNPT ke-13 dengan tema 'BNPT Hadir untuk Negeri, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas' di Djakarta Theater, Jalan M.H. Thamrin No.9 Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023).

Rycko mengatakan, untuk pencegahan serangan teror, BNPT terus melakukan kegiatan anti-radikalisme baik secara tatap muka maupun dengan cara menggunakan teknologi digital yang disebut dengan online public relation.

Baca juga:

- Angka Serangan Teror Menurun, Wapres Apresiasi BNPT

- BNPT: 622 Akun Medsos dan Laman Tebar Paham Radikal di 2022

BNPT juga terus melakukan peningkatan kesadaran masyarakat terutama kelompok-kelompok rentan seperti, perempuan, anak-anak dan remaja.

“Tentu saja, keterlibatan masyarakat dalam menangkal berbagai paham kekerasan juga dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan prestasi tentang moderasi beragama masalah toleransi maka kebangsaan wawasan kebangsaan wawasan keagamaan dan cinta tanah air,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terkait angka serangan teror yang menurun secara signifikan sejak 2019.

"Jangan lengah dalam melaksanakan mitigasi terorisme dan terus mewaspadai kondisi di lapangan," pesan Wapres di acara yang sama.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!