NASIONAL

Bawaslu: Jakarta Provinsi Paling Rawan Isu Politisasi SARA

DKI Jakarta ini menempati urutan pertama sebagai yang paling rawan tinggi, disusul Maluku Utara lalu Yogyakarta.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Bawaslu: Jakarta Provinsi Paling Rawan Isu Politisasi SARA
Kantor Bawaslu RI. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut DKI Jakarta menjadi provinsi paling rawan dengan isu politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di Pemilu 2024. Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan, Jakarta berada di posisi teratas dengan skor 100.

Setelah Jakarta, disusul lima provinsi rawan isu politisasi SARA lainnya seperti Maluku Utara (77,16), Daerah Istimewa Yogyakarta (14,81), Papua Barat (14,81), Jawa Barat (12,35), dan Kalimantan Barat (7,41).

“DKI Jakarta ini menempati urutan pertama sebagai yang paling rawan tinggi, disusul Maluku Utara lalu Yogyakarta,” kata Lolly saat acara “Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilu dan Pemiihan Serentak 2024: Isu Strategis Politisasi SARA” dipantau secara daring, Selasa (10/10/2023).

Lolly mengatakan, Bawaslu juga merilis 20 kabupaten/kota yang rawan isu polititasi SARA. Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, menempati peringkat pertama dengan skor 100.

Kemudian disusul Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan (91,95), Kabupaten Pandeglang, Banten (91,95), Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah (91,95), Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu (61,58), dan Kota Jakarta Pusat (38,37).

“Dari 20 kabupaten/kota, sembilan di antaranya adalah Indonesia bagian timur, maka dibutuhkan upaya untuk melakukan perencanaan terbaik kira-kira program pencegahan yang paling tepat dengan situasi ini apa. Nah itu nanti ada di dalam diskusinya sendiri,” kata Lolly.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!