NASIONAL

Anggaran Kementerian KKP Terdampak Program Makan Bergizi Gratis

"Saya rasa pasti ada, cuma besarnya kami belum bisa menyampaikan pada saat ini, karena masih dalam penghitungan detail lagi."

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / R. Fadli

Makan Bergizi Gratis
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Hendra Yusran Siry. (Foto: SCreenshot Youtube Kementerian KKP RI)

KBR, Jakarta - Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Hendra Yusran Siry, mengakui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terkena dampak program makan bergizi gratis. Namun Hendra belum bisa menjelaskan secara rinci bagaimana penghitungannya.

"Nah apakah ada dampaknya, saya rasa pasti ada, cuma besarnya kami belum bisa menyampaikan pada saat ini, karena masih dalam penghitungan detail lagi. Cuma yang bisa disampaikan di KKP ini adalah kami tentunya mendukung program ini, dan kami sangat ya sinergi dengan tentunya dengan PDS (Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing) nanti bisa menyampaikan. Tapi yang ingin saya sampaikan juga di sini adalah salah satu bentuk kita nanti mendukung ini adalah mencoba menggalakan gerakan gemar makan ikan," kata Hendra dalam konferensi pers KKP, Rabu (24/7/2024).

Makan bergizi gratis adalah program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto. Program tersebut dianggarkan Rp71 triliun tahun depan. Dengan anggaran sebesar ini, berpotensi mengurangi pagu anggaran kementerian dan lembaga (K/L) lain.

Hendra mengatakan, KKP berharap ikan menjadi salah satu menu dalam program makan bergizi gratis karena memiliki banyak gizi dan manfaat salah satunya bisa menurunkan angka stunting. Informasi ini disebutnya sudah disampaikan kepada tim pemerintahan mendatang.

Baca juga:

Marak Pencurian Ikan, KKP Harus Tingkatkan Koordinasi dengan TNI AL

Menteri KKP Wahyu Trenggono: Penangkapan Bebas Ancam Populasi Ikan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!