NASIONAL

130 Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia

jemaah haji secara berangsur-angsur sudah pulang ke Indonesia hingga hari ini

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Muthia Kusuma

Haji
Jemaah haji asal Kota Palu melambaikan tangan dari bus saat tiba di Asrama Haji Transit di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/7/2024). (FOTO: ANTARA/Basri Marzuki

KBR, Jakarta- Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan jemaah haji yang diterbangkan pulang ke tanah air, per 10 Juli 2024 mencapai 130 ribuan orang.  

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyebut jemaah haji secara berangsur-angsur sudah pulang ke Indonesia hingga hari ini.  Setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 14–19 Juni 2024, jemaah haji Indonesia secara bertahap dipulangkan ke Indonesia.

"Atau 10 Juli 2024 pukul 01.00 WIB jemaah yang telah diterbangkan ke tanah air berjumlah 130.209 orang yang tergabung dalam 332 kelompok terbang atau kloter. Hari ini jemaah haji yang akan dan telah terbang ke tanah air berjumlah 6.330 orang," ujar Widi soal konferensi pers, Rabu (10/7/2024).

Baca juga:

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan sebelum pulang ke tanah air, jemaah diimbau memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi lain, seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya.

Jemaah juga diimbau untuk terus menjaga kesehatannya. Widi menyebut, ada tiga langkah upaya menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.

"Jika sudah merasakan lelah, melakukan aktivitas sesuai dengan kapasitas kemampuan diri sendiri,Jangan memaksakan diri melakukan aktivitas luar ruang seperti city tour," kata Widi.

Sebelumnya, Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama mencatat, sampai Minggu (7/7/2024), ada 394 jemaah wafat, terdiri atas 376 jemaah haji reguler dan 18 jemaah haji khusus.  Mayoritas jemaah haji yang meninggal berusia 71 tahun ke atas, yakni 173 jemaah.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!