Iqbal menegaskan, jika tidak ada perubahan signifikan dari pemerintah, aksi-aksi lanjutan yang lebih besar akan digelar.
Penulis: Heru Haetami
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) akan berunjuk rasa menyoroti kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang dianggap membebani masyarakat, termasuk efisiensi anggaran pendidikan dan program makan bergizi gratis (MBG). Aksi protes itu digelar pada unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" yang digelar beberapa daerah, bersama dengan BEM Seluruh Indonesia (SI) dan koalisi masyarakat sipil.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Iqbal Cheisa Wiguna mengungkapkan kekhawatiran terkait efisiensi anggaran pendidikan.
"Terkait dengan efisiensi anggaran pendidikan ini sempat viral juga, waktu itu sekitar 600 ribu mahasiswa yang ada di Indonesia terancam, 600 ribu mahasiswa penerima KIPK di Indonesia terancam untuk tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Lalu dampak-dampak dari hal-hal tersebut juga berdampak kepada salah satunya adalah isu mengenai kenaikan UKT. Jadi seperti itu, itu yang rasanya akan berdampak kepada mahasiswa-mahasiswa di Indonesia," ujar Iqbal kepada wartawan, Senin, (17/2/2025).
Baca juga:
- Ironi Efisiensi Anggaran ala Prabowo: Pegawai Kontrak Terancam PHK, Pesohor Dapat Jabatan
- Istana Bantah Isu Bayar Utang dengan Dana Efisiensi Anggaran
Selain itu, Iqbal mengkritik pelaksanaan program MBG yang dinilai tidak tepat sasaran dan perlu dievaluasi. Ia menyoroti masalah target sasaran yang kurang tepat dan kasus keracunan yang terkait dengan program tersebut.
"Apa yang dianggap tidak tepat terkait dengan makan gizi gratis ini? Seperti yang kita tahu bahwa makan gizi gratis ini memiliki tujuan salah satunya adalah terkait dengan stunting, dan terkait dengan bagaimana kita bisa meningkatkan IQ dari anak-anak yang ada," jelasnya.
"Tapi kita melihat bahwa dalam perjalanannya banyak hal-hal yang kurang tepat, misal ada terkait dengan target sasar ini masih kurang tepat, lalu terkait dengan banyak, ada juga kasus-kasus terkait dengan keracunan-keracunan, dan seperti itu," sambungnya.
Iqbal menegaskan, jika tidak ada perubahan signifikan dari pemerintah, aksi-aksi lanjutan yang lebih besar akan digelar.
Iqbal juga menyampaikan, mahasiswa UI menuntut pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran di Kementerian/lembaga. Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan-kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat, khususnya di sektor pendidikan.
Baca juga: