ragam
100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo, Sejumlah Tokoh Bangsa Sampaikan Keresahan

kinerja pemerintah di sektor hukum juga tidak berpihak pada rakyat, justru tumpul ke atas tajam ke bawah.

Penulis: Heru Haetami

Editor: Muthia Kusuma

Google News
Prabowo
Pembekalan Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran di Kertanegara, Rabu (16/10/24). (Medsos Yusrilihzamhd)

KBR, Jakarta-Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyampaikan keresahan mereka terkait 100 hari kerja pemerintahan Prabowo Subianto. Mereka menyoroti berbagai isu, mulai dari kesejahteraan rakyat hingga penegakan hukum.

Salah satu tokoh GNB, Omi Komariah Madjid mengingatkan agar para pejabat di pemerintahan Prabowo tidak memikirkan kepentingan kelompok atau individu.

“Tunaikan tugas atau janji kalian semua kepada rakyat. Janji menyejahterakan rakyat bukan untuk menyejahterakan hanya pada segelintir elite pejabat dan keluarganya. Sementara kita tahu bahwa wajah Indonesia akhir-akhir ini terlihat para pejabat dengan kemewahan dan keserakahan. Sementara rakyat masih harus hidup dalam ketidakamanan ekonominya,” ujar Omi dalam Konferensi Pers, Selasa, (28/1/2025).

Omi Komariah Madjid juga menilai kinerja pemerintah di sektor hukum tidak berpihak pada rakyat, justru terkesan tumpul ke atas tajam ke bawah. 

Baca juga:

Sorotan terkait kinerja pemerintah di sektor hukum juga disampaikan oleh Eks-Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Hardjapamekas. Ia menilai, perlu langkah konkret untuk memperkuat institusi penegak hukum dalam implementasi hukum yang berkeadilan.

“Yang paling mengkhawatirkan buat saya adalah penegakan hukum yang berkeadilan. Untuk kejahatan-kejahatan apapun. Tindakan pidana korupsi, tindak pidana umum, dan tindak pidana lainnya,” ucap Erry.

Erry Riyana menegaskan, tanpa demokrasi dan penegakan hukum yang baik, tujuan menjalankan roda pemerintahan tidak akan tercapai. Ia juga mendesak Presiden Prabowo untuk segera mengevaluasi para menteri yang bekerja di kabinetnya.

"Tentu ada maksud-maksud yang kita tidak tahu, apa harus sebesar itu (jumlahnya)? Tapi kita percaya maksudnya pasti, baik tapi pelaksanaannya belum tentu baik," kata Erry.

Baca juga:

KPK
Gerakan Nurani Bangsa (GNB)
Hukum
100 hari prabowo-gibran

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...