Satu sisi ini orang-orang yang sangat berkualitas semua, sangat berintegritas.
Penulis: Hoirunnisa
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai semua calon pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) memiliki kualitas yang sama.
Hal itu disampaikan Habiburokhman saat uji kepatutan dan kelayakan hari pertama di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senin (18/11/2024).
"Justru ini membuat dilema bagi kami sebetulnya. Mengapa? Satu sisi ini orang-orang yang sangat berkualitas, semua sangat berintegritas. Insya Allah tidak ada celah. Tapi di satu sisi kami jadi bingung dari masing-masing dua kali dari kuota ini, yang mana yang mau dipilih kami bingung. Kalau boleh sih kami pilih semua," ujar Habiburokhman.
Dalam uji kepatutan dan kelayakan hari pertama, para Capim dan Cadewas KPK mengikuti rangkaian untuk memilih nomor undian dan diberi tugas untuk menyusun makalah.
Habiburokhman mengatakan, Cadewas dan Capim KPK diwajibkan membuat makalah sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati Komisi III.
"Masing-masing Calon Pimpinan KPK dan Calon Dewan Pengawas KPK diharuskan membuat makalah dengan tema atau judul yang telah ditentukan dan disediakan oleh Komisi III DPR RI dalam amplop secara tertutup secara acak," jelas Habiburokhman.
Nantinya, Komisi III akan memilih dan menetapkan lima orang yang menjabat pimpinan KPK dan pimpinan Dewas.
Sepuluh nama capim KPK yaitu Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Ida Budhiati, Johanis Tanak, Michael Rolandi Cesnanta Brata, Poengky Indarti, dan Setyo Budiyanto.
Kemudian 10 nama calon Dewas KPK yakni Benny Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Elly Fariani, Gusrizal, Hamdi Hassyarbaini, Heru Kreshna Reza, Iskandar Mz, Mirwazi, Sumpeno, dan Wisnu Baroto.
Baca juga:
- MAKI akan Bersurat ke Prabowo soal Capim KPK, Apa Isinya?
- Disomasi MAKI, Jokowi Tetap Akan Serahkan Capim KPK ke DPR
- Alexander Marwata: Jangan Berharap Terlalu Tinggi ke KPK