indeks
370 Ribu Pengecer jadi Sub-Pangkalan, Pertamina: LPG Melon Sudah Bisa Dibeli

"Jadi data dari pengecer yang kurang lebih 370an ribu itukan sudah terdaftar."

Penulis: Heru Haetami

Editor: Rony Sitanggang

Google News
Gas elpiji langka
Antrean gas elpiji 3 kilogram di salah satu pangkalan di Kampung Malang, Surabaya, Jatim, Selasa (04/02/25). (Antara/Didik Suhartono)

KBR, Jakarta- PT Pertamina mengeklaim lebih 370 ribu pengecer gas LPG 3kg telah terdaftar menjadi subpangkalan. Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyebut, izin resmi ini wajib dilakukan pengecer agar tetap bisa menjual gas subsidi.

"Jadi data dari pengecer yang kurang lebih 370an ribu itukan sudah terdaftar. Nah otomatis, kemarin kami sudah, kategorinya sudah kami ubah menjadi sub pangkalan. Jadi, hari ini, seperti arahan pak menteri, sudah bisa seperti biasa bisa membeli langsung dari pangkalan," kata Simon saat meninjau  pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri memastikan, masyarakat sudah bisa mengakses gas melon lewat sub-pangkalan.

"Mulai hari ini bisa dibeli," katanya.

PT Pertamina mencatat, sebanyak 375 ribu nomor induk kependudukan (NIK) pengecer telah masuk Merchant Applications Pertamina (MAP). Secara total, sebanyak 63 juta NIK terdaftar dalam sistem MAP. Dengan rincian 53,7 juta NIK rumah tangga, 8,6 juta NIK usaha mikro, 50 ribu NIK petani/nelayan dan pengecer 375 ribu NIK.

Baca juga:

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan mulai hari ini pengecer gas elpiji 3 kilogram di seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama sub-pangkalan. Hal ini disampaikan Bahlil usai mengecek pangkalan gas elpiji di Palmerah, Jakarta Selasa (4/2/2025).

Bahlil menyebut, keputusan ini atas arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan subsidi tepat sasaran.

"Jadi, mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama sub-pangkalan. Nanti, Pertamina dengan ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi dan proses mereka menjadi sub-pangkalan tidak dikenakan biaya apapun. Bahkan, kami akan proaktif untuk mendaftarkan mereka menjadi bagian yang formal agar mereka juga bisa menjadi UMKM," kata Bahlil kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Bahlil mengatakan, saat ini ada 370 ribuan supplier gas elpiji 3 kilogram di seluruh Indonesia yang seluruhnya akan langsung diangkat sebagai sub-pangkalan.

 

gas melon
gas
elpiji
LPG
LPG bersubsidi
Subsidi LPG

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...