Edy Rahmayadi menyinggung pemberitaan media soal peran Bobby dalam mengurusi tambang nikel Blok Medan, di Maluku Utara.
Penulis: Agus Luqman
Editor: R. Fadli

KBR, Jakarta - Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi menyindir pesaingnya, calon gubernur nomor urut 1 Bobby Nasution soal keterlibatannya dalam bisnis tambang.
Edy Rahmayadi menyinggung pemberitaan media soal peran Bobby dalam mengurusi tambang nikel Blok Medan, di Maluku Utara.
"Saya tidak mau menuduh, karena saya mendengar itu dari pengadilan. Pengadilan adalah (sumber) sah. Yang kedua, (informasi) dari media. Berbicara soal Blok Medan. Saya tidak mau itu disebut Blok Medan. Sebut saja Blok Maluku," kata Edy Rahmayadi dalam Debat Publik Kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2024, Rabu (6/11/2024).
Istilah Blok Medan muncul dalam sidang pengadilan kasus suap dengan terdakwa bekas Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba pada 31 Juli lalu. Di sidang itu, Nama Bobby dan istrinya Kahiyang Ayu muncul terkait izin usaha pertambangan di Maluku Utara.
Debat semula untuk isu investasi dan potensi daerah. Edy Rahmayadi menyinggung soal Konstitusi yang kekayaan alam dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
"Di Sumatera Utara ada begitu banyak tambang. Ada tambang emas, tambang batubara, ada bahan semen, ini harus kita rawat. Sedangkan di luar Sumatera Utara, yang kami dengar kabar ada yang mengurus tentang tambang-tambang yang khususnya di Maluku Utara," kata Edy Rahmayadi.
Edy bertanya bagaimana pandangan Bobby soal tambang untuk kesejahteraan rakyat.
Pertanyaan itu dijawab Bobby Nasution, yaitu dengan pengelolaan yang baik, pengelolaan yang tetap menjaga hutan di Sumatera Utara.
"Boleh membuka usaha pertambangan di Sumatera Utara. Kalau ditanya hari ini, berapa jumlah tambang yang dari hasil membuka hutan ini? Setahu saya, rekomendasinya dari provinsi Sumatera Utara. Berapa banyak tambang yang merusak alam?" kata Bobby.
Jawaban Bobby ditanggapi Edy Rahmayadi langsung ke soal Blok Medan, istilah blok tambang nikel di Maluku Utara.
"Medan adalah salah satu kota Sumatera Utara. Saya tak rela nama Medan dipakai untuk di Maluku Utara. Ini jadi isu nasional, isu internasional. Saya ingin ini diklarifikasi sehingga rakyat Sumatera Utara tahu semuanya," kata Edy.
Meski diminta klarifi,asi, Bobby tidak mau menanggapi soal Blok Medan.
"Kalau merasa dari kami ada yang melanggar, laporkan Pak. Kami tunggu laporannya. Ada mekanisme hukum, laporkan, silakan. Jangan cuman gara-gara baca di media, Bapak bawa ke arena debat. Jika Bapak butuh pernyataan saya, Bapak laporkan dulu," kata Bobby.
Baca juga:
- Debat Pilgub Sumut, Bobby dan Edy Berbantahan soal Balai Latihan Kerja
- Debat Pilgub Sumut, Dua Paslon Saling Serang soal Pengelolaan Sampah