Pasangan Bobby Afif Nasution-Surya dan pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri saling serang terkait pengelolaan sampah.
Penulis: Agus Luqman
Editor: R. Fadli

KBR, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 Bobby Afif Nasution-Surya dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri saling serang terkait pengelolaan sampah.
Hal itu terjadi dalam Debat Publik Kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2024, Rabu (6/11/2024), ketika menjawab persoalan sampah.
Calon gubernur nomor urut 1 Bobby Afif Nasution mengatakan untuk mengatasi masalah sampah di Sumatera Utara, ia bakal melakukan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten kota untuk membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kami juga akan membangun Tempat Pembuangan Akhir Sampah Regional, dimana ini adalah tanggung jawab pemerintah provinsi. Kami sudah mendengar TPA Regional ini sudah pernah direncanakan, tapi tidak ada realisasinya. Di Kota Medan sudah ada pengadaan tanah, tapi sampai hari ini yang menjadi tanggung jawab gubernur soal tempat pembuangan sampah belum terwujud," kata calon wakil gubernur nomor urut 1 M Surya.
Sementara itu, calon gubernur nomor urut 1 Bobby Nasution mengatakan sewaktu ia menjadi Wali Kota Medan, sudah pernah mengikuti arahan dari Gubernur Edy Rahmayadi untuk membuat TPA regional di Sinembah Tanjung Muda Hilir di Deli Serdang.
"Waktu itu ditetapkan di sana pemerintah kabupaten kota diminta untuk pengadaan lahan. Kami sudah beli kurang lebih 20 hektar di Pemkot Medan, tapi kena prank habis. Itu ditinggal gitu saja sampai dengan ini enggak jelas keberadaannya," kata Bobby Nasution.
Baca juga:
- Debat Pilgub Sumut, Bobby: Investasi Harus Dijemput, Bukan Diam
- Debat Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi Janjikan Infrastruktur 90 Persen Mantap
Serang balik
Menanggapi 'serangan' itu, calon wakil gubernur nomor urut 2 Hasan Basri balik menyorot pembangunan infrastruktur di Kota Medan, yang selama dipimpin Bobby Nasution, tidak ada satu pun yang selesai.
"Bagaimana mungkin kita bicara bisa memperbaiki dan bisa menyelesaikan sampah, kalau infrastruktur yang dibangun di Kota Medan tidak ada satupun yang selesai. Terbukti Pasar Aksara tidak selesai. Pembangunan infrastruktur menggali drainase yang ada di Kota Medan satu pun tidak selesai, dan itu menimbulkan sampah," kata Hasan Basri.
Menurut Hasan Basri mengatasi masalah sampah tidak cukup hanya di hilir, tapi juga di hulu atau sumber sampah.
"Bagaimana membuat kota Medan ini bersih dari sampah itu saya kira poin yang paling perlu untuk bapak Jelaskan," kata Hasan Basri.
Sementara itu, calon gubernur nomor urut 2 Edy Rahmayadi menyinggung Kota Medan sebagai kota terkotor di Indonesia.
Namun pernyataan Edy Rahmayadi dibantah Bobby Nasution.
"Pak Edi, Medan memang pernah jadi kota terjorok di kota di Indonesia Tapi itu sebelum saya walikotanya Pak. Pas saya masuk, kita benahi TPA-nya dari open dumping menjadi sanitary landfill. Hari ini kita mendapat penghargaan dari Kementerian. Mohon maaf Pak Edi, harusnya bisa lihat data," kata Bobby Nasution.