indeks
264 Rohingnya Mendarat di Pantai Kuala Sembilang, Aceh Timur

"Pengungsi rohingnya ini dibawa ke penampungan sementara,”

Penulis: Erwin Jalaludin

Editor: Rony Sitanggang

Google News
Imigran Rohingnya
Sebanak 264 imigran rohingnya mendarat di Pantai Kuala Sembilang, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (070125). (Ist)

KBR, Aceh Timur–  Sedikitnya 264 imigran rohingnya mendarat di Pantai Kuala Sembilang, Desa Alue Bu Jalan Baroe, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Kedatangan warga negara asing (WNA) asal negara Myanmar itu diduga menggunakan boat milik nelayan setempat.

Juru Bicara Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli mengatakan, para imigran itu ditempatkan di penampungan sementara bersama imigran lain di Seuneubok Rawang, Kecamatan Perlak Timur. Pihak Pemkab Aceh Timur masih menunggu kedatangan pihak UNHCR untuk dilakukan pendataan secara akurat terhadap rohingnya tersebut.

”Hasil koordinasi dengan pihak keamanan karena mengingat situasi dan kondisi di Pantai Kuala Sembilang, tidak memungkinkan. Sehingga, pengungsi rohingnya ini dibawa ke penampungan sementara,” kata Muntasir Ramli, Selasa (7/1/25).

Jubir Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli menyebutkan, rohingnya yang terdampar itu terdiri dari 117 orang Laki-laki dan 147 orang perempuan. 

red

Sebanyak 264 imigran rohingnya mendarat di Pantai Kuala Sembilang, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (07/01/25). (Ist)


Baca juga:

Pemda bersama aparat keamanan mencurigai imigran itu terlibat dengan sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

”Rohingnya itu terkesan sengaja mendarat ke pantai di sini, apalagi boat yang ditumpangi seperti milik nelayan Aceh Timur. Mereka, mendarat sekira pukul 22.25 Wib, Senin Malam (6/1/25),” kata Juru Bicara Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli.

imigran
Rohingya
Aceh
Sosial

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...