NASIONAL

Demi Pertumbuhan Ekonomi 8%, Pemerintah Kejar Investasi Rp1,9 Kuadriliun di 2025

Diperkirakan pada lima tahun ke depan rata-rata pertumbuhan investasi adalah 16,75 persen.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Wahyu Setiawan

Google News
Demi Pertumbuhan Ekonomi 8%, Pemerintah Kejar Investasi Rp1,9 Kuadriliun di 2025
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

KBR, Jakarta - Kementerian Investasi menetapkan target investasi di tahun 2025 sebesar Rp1.906 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, target itu dicanangkan demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di tahun 2029.

"Diperkirakan pada lima tahun ke depan rata-rata pertumbuhan investasi adalah 16,75 persen. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut dan dibutuhkan investasi total selama lima tahun ke depan adalah Rp13.528 triliun. Yang bisa kami sampaikan adalah target yang sudah ditetapkan pada 2025 ini adalah Rp1.906 triliun dan ini akan meningkat secara berkala sampai tahun 2029," ujar Rosan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024, Rabu (11/12/2024).

Rosan meminta semua pihak mendukung target tersebut. Karena nantinya penyerapan tenaga kerja Indonesia pada 2025 hingga 2029 ditargetkan sebesar 3,47 juta orang.

Rosan juga melaporkan capaian realisasi investasi periode Januari hingga September 2024 sebanyak Rp1.261,43 triliun atau 76,45 persen dari target.

"Investasi Jawa dan luar jawa hampir sama. Dan yang paling penting penyerapan tenaga kerjanya yang mencapai 1,8 juta lebih, karena PR kita yang paling utama adalah menciptakan lapangan pekerjaan yang berkesinambungan," kata Rosan.

Ia mengeklaim Undang-Undang Cipta Kerja memudahkan proses perizinan usaha bagi investor, sehingga peringkat daya saing Indonesia di dunia naik dari posisi 34 di tahun 2023 menjadi posisi 27 di tahun ini.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!