NASIONAL

Wapres: Waspadai Ancaman Teroris Jelang Pemilu 2024

"Meminta supaya pihak keamanan mewaspadai semua yang bisa mengganggu jalannya pemilihan umum termasuk teroris ataupun kelompok-kelompok lain."

AUTHOR / Astri Yuanasari

Tersangka teroris diduga beraksi saat pemilu
Densus 88 menunjukkan foto-foto tersangka terorisme untuk serang pemilu di Jakarta, Selasa (311023).(Antara-Akbar Nugroho)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta aparat keamanan mewaspadai aksi teror dan gangguan-gangguan keamanan lain yang berpotensi terjadi jelang Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Wapres usai membuka Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023, di Taman Pancasila, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11).

"Saya kira saya sudah sering meminta supaya pihak keamanan mewaspadai semua yang bisa mengganggu jalannya pemilihan umum termasuk teroris ataupun kelompok-kelompok lain. Dan seperti tadi dikatakan juga termasuk yang dipetakan, tantangan-tantangan termasuk daerah-daerah rawan termasuk juga hal-hal yang bisa mengganggu," kata Wapres dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (1/11/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, saat ini Densus 88 Antiteror Polri terus memonitor pergerakan kelompok-kelompok jaringan teroris.

"Satu kali 24 jam selalu kita pantau. Kemarin kita mengamankan 59 orang dan saat ini akan terus kita kembangkan terkait dengan gerakan-gerakan mereka, yang ini juga ada kaitannya dengan situasi global yang ada, dan kemudian mereka melakukan langkah persiapan, yang tentunya kami anggap bahwa sudah cukup untuk dilakukan preventif strike. Sehingga kita mencegah jangan sampai ada peristiwa baru kita tangkap," kata Listyo.

Baca juga:

Sebelumnya Densus 88 Anti Teror Polri menangkap 59 terduga teroris sepanjang Oktober 2023. Puluhan terduga teroris itu merupakan jaringan Jemaah Islamiyah (JI) dan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Rinciannya, 19 terduga teroris dari JI dan 40 dari kelompok JAD.

Juru Bicara Densus 88 Aswin Siregar mengatakan, jaringan JI struktural dan masih eksis.

“Kegiatan yang terencana oleh kelompok ini untuk menggagalkan atau untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi pemilu. Karena dari keterangan yang disampaikan oleh beberapa tersangka yang diperiksa oleh penyidik Densus 88, bagi mereka pemilu adalah rangkaian demokrasi, di mana demokrasi itu maksiat,” kata Aswin dalam konferensi pers daring, Selasa (31/10/2023).

Aswin mengungkapkan, terduga teroris tersebut berencana menyerang aparat serta fasilitas keamanan saat Pemilu 2024.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!