NASIONAL

Densus Meringkus 59 Terduga Teroris, Pengamat: Perkuat Pengamanan Pemilu

Terduga pelaku terindikasi akan menyerang keramaian di Pemilu 2024.

AUTHOR / Hoirunnisa

Densus Meringkus 59 Terduga Teroris, Pengamat: Perkuat Pengamanan Pemilu
Ilustrasi: Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Senin, (14/8/2023). (FOTO: Antara/Fakhri H.)

KBR, Jakarta- Sebagian kalangan pengamat terorisme menilai ada bahaya nasional mengancam dengan adanya penangkapan 59 terduga teroris oleh Mabes Polri, sepanjang bulan lalu. Ini menjadi salah satu indikasi kelompok terduga teroris telah berencana menyerang aparat serta fasilitas keamanan saat Pemilu 2024.

Menurut pengamat terorisme, Al Chaidar, situasi ini harus bisa diatasi kepolisian dengan menguatkan keamanan menjelang pemilu. Sebab, terduga pelaku terindikasi akan menyerang keramaian di Pemilu 2024.

"Jadi, saya kira ini adalah sebuah situasi yang memang seharusnya bisa diawasi oleh polisi. Menurut saya akan bisa diatasi dan masyarakat dan pejabat itu tidak perlu terlalu ragu atau terlalu khawatir tentang itu. Karena itu bisa di-handle oleh kepolisian. Harus ditangkap semua, itu akan bersaing-saingan dengan berlomba-lomba dengan recruitment mereka. Begitu masuk mereka akan dihadapkan dengan plot-plot untuk menggagalkan demokrasi," ujar Pengamat terorisme, Al Chaidar kepada KBR, Rabu (01/11/2023).

Pengamat terorisme, Al Chaidar menjelaskan pada dasarnya pelaku teror melakukan aksi dengan dasar kebencian kepada pada demokrasi dan pemilu.

Menurut pantauan Chaidar terdapat sejumlah kota yang patut diwaspadai yakni Surabaya, Malang, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Makassar, Bogor, Padang, Lampung. Informasi itu dia dapati dari grup-grup sosial media berisikan para terduga teroris.

Pengetahuan Minim

Meski begitu, menurutnya, para terduga pelaku tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kepemiluan utamanya tentang letak kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Chaidar menyebut serangan yang diduga akan dilakukan 59 terduga teroris menyasar tempat-tempat ramai pada hari H Pemilu 2024, seperti Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Mereka tidak tahu, dimana lokasi kantor KPU setahu saya. Mereka juga tidak paham bahwa penyelenggaraanya adalah KPU. Mereka tidak tahu tentang Bawaslu. Kantor-kantor terkait itu juga enggak tahu mereka. Pada saat kampanye (aksi teror) dan pada saat hari pemilihan. Yang mereka tahu di mana ada pemilihan maka ada keramaian mereka akan datang bawa bom," jelas Chaidar.

59 Terduga Teroris

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 59 terduga teroris sepanjang Oktober 2023. Puluhan terduga teroris itu merupakan jaringan Jemaah Islamiyah (JI), dan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Rinciannya, belasan terduga teroris dari JI, dan 40 dari kelompok JAD.

Juru bicara Densus 88 Aswin Siregar mengatakan, jaringan JI struktural dan masih eksis. Aswin mengeklaim, terduga teroris tersebut berencana menyerang aparat serta fasilitas keamanan saat Pemilu 2024. Kini, Densus 88 masih mendalami keterangan dari para terduga teroris.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!