NASIONAL

The Power of Mama: Terdepan Padamkan Karhutla

Komunitas yang beranggotakan perempuan lintas generasi rutin patroli keliling kampung.

AUTHOR / Tim FOMO Sapiens

karhutla
Relawan The Power of Mama Desa Kuala Tolak, Kab. Ketapang padamkan api. (Dok. TPOM)

KBR, Jakarta - Hari Perempuan Internasional yang jatuh tepat banget hari ini 8 Maret 2024 jadi pengingat betapa pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya lingkungan. Para perempuan yang tergabung dalam The Power of Mama (TPOM) di Ketapang, Kalbar giat patroli dan jadi garda terdepan memadamkan kebakaran hutan dan lahar (karhutla) sejak tahun 2022. Dengan rentang usia 19 tahun hingga 60 tahun, para perempuan relawan ini membuktikan perempuan mampu membuat perubahan.

Salah satu relawan The Power of Mama Juri Utami Wani atau yang akrab disapa Mama Tami menyayangkan masih minimnya pelibatan perempuan dalam aspek lingkungan. Padahal, kata Mama Tami, perempuan adalah kelompok paling terdampak karhutla.

"Utamanya ibu hamil dan anak-anak, biar kami bisa menghirup udara bersih. Makanya saya tergerak gabung di TPOM. Perempuan jarang dilibatkan dalam pengentasan masalah isu lingkungan seperti kebakaran hutan atau lahan serta tidak adanya ruang bagi perempuan untuk menyampaikan keluhannya bahkan inisiatifnya untuk memerangi kerusakan lingkungan yang terjadi," kata Mama Tami kepada KBR.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh The Power of Mama adalah membantu pemadaman api di Desa Kuala Tolak, Kab. Ketapang, Kalbar. Selain rutin berpatroli, relawan yang mayoritas para ibu rumah tangga ini juga memberikan edukasi untuk masyarakat sekitar dengan mendorong penggunaan pupuk organik dengan tujuan untuk mengembalikan nitrogen ke dalam tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan tanaman.

"Sangat pentingnya kita bergerak, perempuan ikut bergerak, maka adanya inisitif membentuk The Power of Mama khususnya desa Kuala Tolak, walaupun sudah terbentuk kelompok petani peduli api dan damkar, namun kelompok-kelompok tersebut tidak terlalu aktif dan banyak yang perlu diperbaiki. Salah satunya dengan keterlibatan perempuan untuk bersosialisasi. Saya rasa perempuan itu ketika dia berbicara kaum laki-laki akan lebih didengar karena lebih cerewet ya dan pelakunya rata-rata bapak-bapak," lanjutnya.

Baca juga:

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama periode Januari-Agustus 2023 indikasi luas karhutla di Indonesia mencapai 267.935,59 hektar. Provinsi Kalimantan Barat menempati peringkat pertama dengan luas karhutla mencapai 54.402 ha.

Berkaitan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, Mama Tami punya harapan untuk perempuan dalam upaya menjaga lingkungan.

"Harapan saya itu spirit pelibatan perempuan dan kesetaraan gender. Karena keterlibatan perempuan itu memberikan dampak positif untuk dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat, serta lingkungan hidup. Jadi, pemerintah, organisasi, atau apa gitu harus selalu melibatkan perempuan karena banyak hal yang bisa dilakukan perempuan untuk memerangi kerusakan lingkungan yang terjadi," tutupnya.

Kamu bisa menyimak obrolan lengkapnya di podcast FOMO Sapiens edisi khusus Indonesia Baik bersama Eky Priyagung dan Aika.

red

Indonesia Baik adalah tema besar yang kembali bakal mewarnai aneka kegiatan KBR pada tahun 2024. Sebelumnya pada 2020 tema ini juga kami gulirkan merespon tingginya kasus intoleransi dengan menggulirkan beragam aktivitas yang mengajak publik melihat dan merayakan keberagaman sebagai bangsa Indonesia. Pantau akun media sosial KBR dan KBRPrime untuk tahu lebih banyak soal kegiatan Indonesia Baik di 2024.


*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!